Warta Ekonomi.co.id, Yogyakarta -- City Manager Grab Yogyakarta Hervy Deviyanto mengatakan langkah memutus hubungan kemitraan atau suspend dengan sejumlah pengemudi mitra Grab selama ini telah dilakukan dengan prosedur yang transparan dan bertahap.
Hervy menyampaikan jawaban Manajemen Grab Yogyakarta atas aksi demo para pengemudi Grab di Kantor Grab Perwakilan Yogyakarta, di Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman pada Selasa (22/10).
Baca Juga: Persaingan Ride Hailing Belum Usai, Grab Selamati Nadiem Jadi Menteri
"Ada tahapannya karena kami juga ingin fair kepada mitra pengemudi," kata Hervy Deviyanto dalam keterangan tertulis, di Yogyakarta, Rabu.
Hervy menjelaskan Manajemen Grab telah menyusun mekanisme yang transparan dan bertahap untuk sampai pada keputusan suspend atau pemutusan kemitraan.
Pemutusan kemitraan ditujukan bagi pengemudi yang dinyatakan melakukan pelanggaran. Saat ada pelanggaran, mitra pengemudi akan menerima notifikasi di aplikasinya.
Menurut dia, apabila notifikasi itu diabaikan dan mitra kembali melakukan pelanggaran, maka mitra akan kembali dinonaktifkan sampai datang ke Grab Driver Center untuk menandatangani surat pernyataan.
"Jika setelah itu mitra masih melakukan pelanggaran lagi, maka secara sistem dia akan mengalami pemutusan kemitraan," kata dia pula.