Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Jika membicarakan tentang seorang CEO, bukan hanya tanggung jawab pekerjaan yang langsung terlintas, melainkan juga perihal gaji. Tentu besar dong ya gaji seorang CEO? Apalagi, perusahaan ternama…
Sebut saja, belakangan ini gaji CEO Microsoft Satya Nadella yang mengalami kenaikan. Usut punya usut, ternyata gaji Nadella menyentuh angka 42,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 607,6 miliar.
Baca Juga: CEO Microsoft Terima Kenaikan Gaji, Jumlahnya Bikin Gigit Jari
Selanjutnya ada CEO Disney, Bob Iger. Ia digadang-gadang memiliki gaji yang super fantastis, yakni sebesar 66 juta dolar AS. Bahkan, angka tersebut setara dengan lebih dari 1.000 kali lipat gaji rata-rata karyawan Disney.
Namun, di lain sisi, juga ada CEO perusahaan ternama yang tidak menerima gaji sebesar mereka. Apa yang menjadi pertimbangan sebenarnya?
Melansir dari CNN Business (29/10/2019), pada tahun 2018, total kompensasi rata-rata untuk CEO S&P 500 naik empat persen menjadi 12,3 juta dolar AS. Biasanya, CEO kelas atas dari perusahaan itu dibayar lebih dari 22 juta dolar AS, sementara mereka yang di kelas bawah dibayar sekitar 6 juta dolar AS.
Baca Juga: Ketahuan Terima Gaji Lebih, CEO Nissan Undurkan Diri
Salah satu pertimbangan utama yang menentukan berapa banyak CEO harus dibayar adalah apa yang perusahaan lain bayar. Selain itu, para dewan juga akan mempertimbangkan apakah seseorang tersebut baru akan menjadi CEO untuk pertama kalinya, atau sudah berpengalaman. Biasanya, CEO yang belum berpengalaman akan disamakan dengan bayaran CEO kelas bawah.
Selain itu, CEO yang berasal dari internal perusahaan dibayar lebih murah dibandingkan dengan CEO dari orang luar.
Baca Juga: 34 Perusahaan Terbaik dan Gaji Tertinggi di Indonesia, Fresh Graduate Coba Lamar di Sini!
"Anda harus memulai dengan memberi mereka gaji di bawah kisaran pasar. Ini adalah langkah besar bagi mereka, tetapi cukup murah untuk seseorang tanpa pengalaman CEO. Dan kamu tidak memiliki penghargaan gaji penuh. Itu sudah ada di perusahaan. Mereka tidak akan pergi," kata CEO Farient Advisors Robin Ferracone.
Menurut CEO Pearl Meyer David Swinford, dewan yang mencari CEO di luar akan menginginkan komoditas yang terbukti. Dengan begitu, gaji yang dibayarkan akan lebih mahal karena CEO yang berpengalaman ingin dibayar di atas rata-rata.