Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Ketimpangan gaji yang didapat seorang CEO dengan pegawainya semakin terlihat. Sebuah laporan dari Institute for Policy Studies (IPS) memberikan hasil analisisnya bahwa mereka menemukan hampir 80% dari 500 perusahaan dengan modal terbesar di AS ini membayar CEO mereka lebih dari 100 kali lipat dari gaji pekerja biasa.
Parahnya lagi, hampir 10% dari perusahaan-perusahaan besar itu hanya membayar pegawai mereka di bawah standar garis kemiskinan untuk keluarga di AS (yang isinya empat orang). Atau kira-kira di bawah US$27 ribu atau sekitar Rp378 juta.
Baca Juga: Gaji CEO Sentuh Angka Miliaran, Pantaskah Demikian?
Untuk mampuu mengimbangi gaji para CEO selama setahun, umumnya pegawai di sana setidaknya harus bekerja selama serratus tahun.
Kesenjangan gaji ini mencakup 24 perusahaan blue-chip. Tiga dari perusahaan itu bergerak pada industri mobil, lima perusahaan di industri perangkat keras teknologi, lima perusahaan di industri makanan cepat saji, dan 14 perusahaan lainnya di dunia ritel.
Baca Juga: Mundur dari Go-Jek, Ini Perbandingan Gaji Nadiem Makarim saat Jabat CEO dan Mendikbud
Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan adalah Walmart. Perusahaan itu memiliki kesenjangan gaji antara CEO dengan karyawan sebesar 1.076:1. CEO Walmart Doug McMillon menghasilkan US$23.618.233 pada tahun 2018 sementara gaji rata-rata untuk pekerja Walmart cuma US$21.952 pada tahun itu.