Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Perusahaan milik Bernard Arnault, LVMH Moet Hennesy Group melakukan penawaran untuk membeli perusahaan perhiasan raksasa asal Amerika Serikat (AS), Tiffany.
"Mengingat rumor pasar baru-baru ini, Grup LVMH mengonfirmasi bahwa mereka telah mengadakan diskusi awal mengenai kemungkinan transaksi dengan Tiffany," keterangan pihak LVMH seperti yang dilansir Forbes, Rabu (30/10/2019).
Baca Juga: Dalam Waktu Dua Hari, Kekayaan Bos LVMH Bertambah Rp72 Triliun
Negosiasi pembelian ini masih tahap awal dan belum menjamin akan menghasilkan kesepakatan apa pun. Namun, pihak LVMH telah mengeluarkan sejumlah angka untuk penawaran, yakni sekitar 14,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 203,2 triliun.
Dari pihak Tiffany sendiri, menawarkan premi sebesar 22 persen dari nilai pasarnya dan lebih dari 30 persen di atas harga rata-rata selama bulan lalu.
Baca Juga: Gatot! Bos LVMH Batal Miliki AC Milan
Pembuat perhiasan di AS itu kemungkinan akan menolak tawaran pertama ini, tetapi Arnault diperkirakan akan kembali menawarnya dengan tawaran senilai US$16.5 miliar. Kesepakatan itu akan menandai akuisisi internasional besar lainnya oleh grup mewah yang ada di Prancis.
Tahun fiskal lalu, Tiffany menghasilkan 4,4 miliar dolar AS penjualan dan 790 juta dolar AS EBIT dengan margin 18 persen. Tiffany, menegaskan meskipun begitu, perusahaannya memiliki utang yang sangat sedikit.