EKBIS.CO, JAKARTA -- Satu langkah kongkret terpenting untuk mempercepat proyek Lapangan Abdi Masela adalah Penetapan Area LNG yang direncanakan dibangun di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Hal tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Permohonan Penetapan Lokasi dan Surat Rekomendasi Gubernur.
Surat tersebut disampaikan langsung oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada Gubernur Maluku Irjend Polisi (Purn) Murad Ismail disaksikan oleh Presiden Inpex Akihiro Watabe dan Kepala DPRD Provinsi Maluku Lucki Wattimury dalam kunjungan kerja Kepala SKK Migas ke Manado, Senin (4/11).
Dalam sambutannya, Gubernur Murad menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku mendukung penuh untuk eksekusi pembangunan dan mempercepat pembangunan proyek tersebut supaya dampak berganda dan manfaat kehadiran proyek LNG dapat segera dirasakan masyarakat.
"Saya ingin tahun 2020 Amdal dan pengadaan lahan dapat selesai. Sehingga di tahun berikutnya kegiatan fisik sudah dapat dimulai. Harapannya produksi gas bumi dapat disegerakan," ujarnya, Selasa (5/11).
Ditambahkannya, Pemda Provinsi Maluku siap untuk memberikan dukungan untuk mempercepat penyelesaian Amdal dan pengadan lahan.
Kepala SKK Migas menyambut gembira dukungan ini seraya mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Maluku yang sudah dan berkomitmen mendukung percepatan pengembangan Blok Masela.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala SKK Migas bersama tim dan manajemen Inpex Masela Ltd juga mengunjungi Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang disambut langsung oleh Bupati Petrus Fatlolon. Bersama Bupati, Kepala SKK Migas meninjau beberapa lokasi melihat ketersediaan infrastruktur guna mendukung proyek.
Senada dengan Gubernur Murad, Bupati Petrus menyatakan kesiapan Pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk mendukung Proyek Abadi Masela, serta mengajak seluruh jajaran, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda untuk turut mendukung proyek strategis nasional tersebut.
Selanjutnya Kepala SKK Migas menyampaikan bahwa proyek Masela wajib memperhatikan tiga hal, yaitu kualitas, schedule dan cost.
"Kualitas penting karena LNG Plant yang dibangun akan dioperasikan untuk waktu lama, sampai dengan tahun 2055. Schedule itu juga penting, karena semakin cepat selesai maka hasilnya akan cepat kita nikmati, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemda dan masyarakat sekitar. Namun demikian untuk melakukan keduanya tetap harus memperhatikan biaya. Harus menggunakan biaya yang efesien," paparnya.