Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Bank Commonwealth meluncurkan platform MicroMentor melalui kerja sama dengan Master Card dan Mercy Corps Indonesia untuk melakukan pendampingan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) secara digital. MicroMentor sendiri merupakan jejaring sosial digital yang menghubungkan pengusaha yang baru merintis dengan pengusaha profesional dan berpengalaman.
"Dengan platform ini, pengusaha berpengalaman dapat memberikan bantuan untuk memberikan solusi ataupun berbagi ilmu agar usaha para pengusaha UKM dapat mengembangkan usahanya," kata Chief of Marketing, Corporate Affairs and Legal Bank Commonwealth, Leila Djafaar, di Incontro World Trade Center 3, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Kemenkop dan UKM-Tokopedia Jalin Kerja Sama Perkuat Brand UMKM
Leila mengatakan, meski usia MicroMentor masih tergolong muda, jumlah pengusaha UKM yang tergabung sudah mencapai ribuan, jumlah mentor dan interaksi sudah mencapai ratusan.
"MicroMentor ini baru berjalan 4 bulan. Namun, saat ini sudah ada 2.279 wirausaha dan 570 mentor yang bergabung ke dalam platform ini. Serta interaksi antara mentor dengan pengusaha mencapai 546 interaksi," ujar Leila.
Leila menjelaskan keunikan pada platform ini adalah memampukan pengusaha UKM untuk memperoleh informasi atau berkonsultasi dengan para mentor pada rentang waktu yang fleksibel. "Para member tidak hanya dapat berinteraksi melalui MicroMentor, tetapi dapat juga melalui WhatsApp ataupun video call," tambahnya.
Executive Director of Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, juga menyebut bahwa dalam skala global, MicroMentor sudah berhasil membuat 82% wirausahawan bertahan melalui program binaan pada platform ini. Selain itu, mereka mengalami peningkatan penghasilan sebanyak 83%.
"Kami juga mengadakan kegiatan di luar platform, seperti mentor masterclass yang menjangkau 300 peserta dan 50 mentor yang berada di wilayah Jabodetabek," ujar Ade.
Platform yang baru meluncur bulan Juni tahun 2019 ini terbuka bagi pengusaha untuk bergabung dan tidak dikenakan biaya untuk mendaftar. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada Agustus lalu juga menyebutkan jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UKM pada UKM mikro sebesar 30 persen, usaha kecil 10 persen, perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh tujuh hingga sembilan persen year on year.