Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
SoftBank Group Corp jatuh ke zona merah di kuartal II untuk pertama kali dalam 14 tahun, dengan Vision Fund yang menderita kerugian 970 miliar yen (8,9 miliar dolar AS) karena anjloknya penilaian WeWork dan Uber.
Bulan lalu, SoftBank terpaksa menggelontorkan lebih dari 10 miliar dolar AS untuk mempertahankan bisnis WeWork, setelah upaya IPO perusahaan itu gagal. CEO SoftBank, Masayoshi Son mengatakan, penilaiannya terhadap WeWork salah besar dari berbagai sisi.
"Saya terlalu melebih-lebihkan sisi baik Neumann, hingga menutup mata terhadap manajemen perusahaan yang seharusnya bisa lebih baik," kata Son, dikutip dari Reuters (7/11/2019).
Baca Juga: Anak Usaha Startup Bekingan SoftBank Ini Ikutan Krisis, Pecat Karyawan Hingga . . . .
Meskipun begitu, Son tetap mengindikasikan keyakinan terhadap bisnis startup itu. Ia bahkan mengatakan, dalam waktu 18 bulan WeWork akan segera untung karena peningkatan penyewaan propertinya.
Son menambahkan, "perusahaan itu belum menjadi kapal yang karam."
Tak cuma itu, SoftBank juga mengambil langkah untuk menghentikan ekspansi WeWork sejak sebulan lalu dan itu akan berlangsung hingga tiga sampai empat tahun ke depan.
Ia pun berharap akan ada keajaiban dalam pemulihan pendapatan dsri bisnis WeWork.