EKBIS.CO, JAKARTA -- Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019 akan digelar selama dua hari pada 11 dan 12 Desember mendatang. Dalam Harbolnas kali ini, Asosiasi E-Commerce Indonesia (Idea) akan fokus memperluas pasar produk lokal.
Asosiasi pun menetapkan hari pertama Harbolnas khusus diisi promo produk lokal. "Produk lokal di sini nggak hanya kerajinan tangan atau sejenisnya. Banyak barang-barang gaya hidup, termasuk elektronik buatan Indonesia," kata Ketua Umum Idea Ignatius Untung, Kamis, (7/11).
Hasil bumi hingga tangkapan nelayan pun nantinya turut dipasarkan di Harbolnas hari pertama. "Jadi kita gandeng platform yang hubungkan nelayan di desa-desa yang jual hasil tangkapan ke kota. Lalu petani buah-buahan kita koneksikan juga," ujar dia.
Pria yang akrab disapa Untung tersebut menegaskan, belanja online tidak hanya terbatas pada produk gawai atau fashion. Berbagai pelengkapan lain juga bisa dibeli secara online.
Untung menjelaskan, pemberian hari khusus untuk promo produk lokal dalam Harbolnas sudah dilakukan sejak tahun lalu. Berdasarkan data yang diolah lembaga penelitian AC Nielsen, setidaknya 46 persen barang yang terjual selama Harbolnas 2018 merupakan produk lokal.
"Maka kami ingin mengulang kesuksesan tersebut. Penjualan produk lokal di Harbolnas 2018 cukup mengagumkan," ujarnya.
Meski begitu, ia belum menentukan target penjualan produk lokal pada Harbolnas 2019. Hal itu, kata dia, bisa ditentukan setelah melihat komposisi seluruh peserta yang terdaftar.
"Kalau sekarang jujur saja sulit menghitung targetnya karena belum punya gambaran pasti. Hanya saja persentasenya minimal sama dengan tahun lalu sekitar 46 persen," katanya.
Associate Director Idea Arshi Adhini menambahkan, Harbolnas 2019 ditargetkan bisa menembus nilai transaksi sebesar Rp 7,8 triliun. Sebelumnya pada Harbolnas 2018 diperoleh nilai transaksi sebesar Rp 6,8 triliun.
"Kami meyakini Harbolnas tetap memiliki daya tarik lebih di mata konsumen. Jadi kami optimis, konsumen masih sangat menantikan gelaran Harbolnas 2019 ini," ujarnya.