Warta Ekonomi.co.id, Bogor -- Penemuan-penemuan aplikasi berbahaya di toko aplikasi Google membuat perusahaan itu membentuk aliansi dengan 3 perusahaan keamanan untuk konsumen.
Setelah bertahun-tahun gagal memerangi malware dan aplikasi jahat yang membahayakan lebih dari 2,5 miliar perangkat, perusahaan itu akhirnya mengambil langkah nyata.
Aliansi itu bernama 'App Defense Alliance'. "Melawan aktor jahat di ekosistem jadi prioritas kami, tetapi kami tahu ada yang bisa melakukannya lebih hebat dari kami guna melindungi pengguna dari serangan," kata Google dalam kiriman blog resminya, dikutip dari Threat Post, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Ancam Keamanan Nasional, Aplikasi Made In China Ini Makin Ditekan Negeri Paman Sam
Ketiga perusahaan keamanan itu meliputi: ESET, Lookout, dan Zimperium. Kolaborasi antara keempat pihak itu bertujuan mencegah penyebaran malware pada perangkat seluler Android.
Google akan mengombinasikan sistem deteksi Google Play Protect dengan mesin pemindaian masing-masing mitra untuk menilai risiko aplikasi yang mengajukan permohonan publikasi. Dalam kirimannya, Google juga menuliskan, "mitra kami akan menganalisis set data aplikasi dan bertindak sebagai pemindai sebelum aplikasi ditayangkan di Play Store."
ESET dipilih karena pengalaman dalam mendeteksi dan mengamati perilaku malware di perangkat Android. Pada September lalu, perusahaan itu mendeteksi 172 aplikasi jahat di toko aplikasi Google dengan 330 juta instalasi pada perangkat pengguna.
Sementara, Lookout menawarkan keamanan komputasi awan untuk mencegah serangan penipuan (phishing). Kemudian, Zimperium bakal menyediakan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi ancaman seluler dan perangkat IoT.