Sabtu 09 Nov 2019 09:34 WIB

Bukalapak Fokus Garap Warung Tradisional 5 Tahun ke Depan

Mitra Bukalapak kini telah berjumlah lebih dari 2,5 juta

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bukalapak Akan Fokus Garap Warung Tradisional 5 Tahun ke Depan. (FOTO: Bukalapak)
Bukalapak Akan Fokus Garap Warung Tradisional 5 Tahun ke Depan. (FOTO: Bukalapak)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Menjelang akhir tahun 2019, Bukalapak menyebut untuk lima tahun ke depan fokus yang akan dilakukannya adalah mendorong pertumbuhan inklusi keuangan melalui warung tradisional.

Sebagai bentuk dari implementasi strategi itu, Mitra Bukalapak akan menjadi fokus bisnis hingga 5 tahun ke depan karena dianggap sebagai platform penggerak utama yang dapat meningkatkan adopsi digital dan inklusi keuangan di masyarakat.

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Mitra Bukalapak kini telah berjumlah lebih dari 2,5 juta dan mentransformasi lebih dari 1.2 juta warung tradisional di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Rangkul Kemenkop-UKM, Bukalapak Dorong UMKM Go Global

"Warung-warung tradisional yang persebarannya hingga ke pelosok negeri merupakan pendorong geliat ekonomi yang berkontribusi terhadap 65-70% transaksi ritel Indonesia," ujar Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Jumat (8/11/2019).

Data dari laporan CSLA pada September 2019 yang berjudul "E-warung, Indonesia's New Digital Battleground", disebutkan setidaknya ada enam juta warung tradisional di pelosok nusantara. Sementara, laporan Temasek, Bain & Company, dan Google yang berjudul "e-Conomy SEA 2019" menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai US$40 miliar.

"Melalui Mitra Bukalapak, kami mengenalkan sistem pembayaran baru kepada masyarakat melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan meningkatkan kapasitas bisnis melalui penjualan token listrik, pulsa, dan produk virtual lainnya. Kami percaya teknologi itu harus dapat diakses oleh siapa saja dari berbagai latar belakang usia dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya," ujar Fajrin.

Pada bulan Agustus lalu, Mitra Bukalapak mendukung Bank Indonesia dalam mengimplementasikan QRIS di 1000 Mitra Bukalapak untuk memungkinkan warung-warung tradisional yang tergabung dalam program ini agar dapat menerima pembayaran Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) seperti Link Aja, Gopay, OVO, DANA, dan lainnya. Ke depan, implementasi QRIS akan dilakukan di 10.000 Mitra Bukalapak hingga Desember 2019.

Menyusul pada bulan Oktober, Bukalapak berhasil menjadi marketplace pertama yang bekerja sama dengan Google Bisnisku. Saat ini, sekitar 95.000 warung Mitra Bukalapak yang telah mendaftarkan bisnisnya di Google Bisnisku dapat muncul pada halaman pencarian seperti Google Maps dan penelusuran Google.

Kerja sama dengan pemerintah juga turut dilakukan. Beberapa di antaranya adalah kerja sama Bukalapak dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Cakupan utama yang sedang digiatkan adalah pembiayaan pinjaman usaha Mitra Bukalapak yang dikenal dengan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement