jatimnow.com - PT Semen Indonesia Tbk mengoptimalkan produk bahan baku bangunan atau semen asli Indonesia menembus pasar China seiring dengan peningkatan ekspor mulai Januari hingga September mencapai 2,9 juta ton atau meningkat 7 persen.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk, Sigit Wahono mengatakan ekspor ke China berawal saat pihaknya membuka penawaran melalui website kepada buyer dikawasan regional.
"Kemarin ada buyer (pembeli) dari China memang ingin membeli produk kita," kata Sigit Wahono, Senin (11/11/2019).
Meski sudah masuk pasar China, Sigit mengatakan jika ekspor semen ke Negara Tirai Bambu tersebut masih belum secara kontinu atau berkelanjutan, melainkan masih parsial.
"Harapannya kita masih memiliki peluang, tapi kita tetap mencari pasar baru, karena ini belum kontinu," lanjutnya.
Selain mulai menembus pasar di China, Semen Indonesia juga masih fokus di pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti Sri Langka, Bangladesh, Filipina, Timor Leste. "Saat ini kami juga fokus pada pasar baru kami di Maladewa," ujarnya.
Sigit memaparkan bahwa produk Semen Indonesia diekspor ke China karena pasokan semen dari pabrikan dalam negeri terkendala regulasi terhadap faktor lingkungan yang diterapkan pemerintahan setempat. Sehingga produsen semen di China harus berhenti berproduksi.
"Di sana ada pembaruan regulasi karena memang ada beberapa pabrik yang harus diperbaiki sebelum untuk beroperasi. Sehingga pabrik semen yang sudah tua harus dibangun lagi dan untuk memenuhi pasokan di sana ada buyer yang beli ke kita," terangnya.
Sigit menjelaskan mulai Januari hingga September 2019 jumlah ekspor Semen Indonesia mencapai 2,9 juta ton atau meningkat 7 persen.
"Memang kondisi pasar semen dalam negeri saat ini tidak sebagus ekspor. Secara total market mengalami penurunan 2 persen dibanding tahun lalu," katanya.
Sigit menambahkan dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), saat ini, kapasitas semen di Tanah Air telah mencapai 113,1 juta ton.
Sementara kebutuhan semen di pasar hanya 70 juta ton, dengan begitu Indonesia mengalami kelebihan kapasitas produksi sekitar 30 juta ton.
Ia pun berharap, setelah Pemilu 2019 perekonomian bisa kembali mengeliat dan berdampak peningkatan pasar semen domestik.
"Kita optimis setelah selesainya pesta demokrasi tahun ini, ke depan harapannya berbagai proyek strategis nasional dan proyek-proyek swasta ini meningkat. Harapannya pasar semen domestik bisa meningkat," tandasnya.