Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Dari ketujuh nama yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai staf khusus (stafsus) pada Kamis (21/11/2019), semuanya memiliki prestasi yang gemilang. Salah satunya dimiliki oleh CEO perusahaan teknologi finansial peer-to-peer landing, PT Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra.
Pria berusia 32 tahun ini merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Manajemen Bisnis, dan meraih gelar Master of Public Administration di Harvard University pada 2016.
Taufan mendapatkan ide bisnis mendirikan Amartha ketika ia bekerja sebagai konsultan di IBM Global Business Services. Dari sana ia melihat banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses finansial.
Baca Juga: Bos Amartha Bakal Jadi Staf Khusus Jokowi?
Berangkat dari sana, pada 2010, Amartha pun berdiri berkat tangan dingin Taufan. Keinginannya kala itu adalah memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa, terutama yang terlilit utang rentenir.
Pola pembiayaan yang ia pakai awalnya memakai pembiayaan kelompok. Sistemnya mirip dengan Grameen Bank yang dibuat oleh peraih Nobel perdamaian, Muhammad Yunus, di Bangladesh.
Taufan lalu datang ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi mengenai keuangan mikro kepada ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha. Dengan modal awal Rp10 juta, ia membuat kelompok-kelompok pembiayaan tersebut.
Baca Juga: Insan Tuli Angkie Yudistia Jadi Staf Khusus Jokowi
Singkat cerita, ketika Taufan telah lulus dari Harvard, ia mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending. Cara ini membuatnya berhasil menghubungkan investor dengan pengusaha mikro di pedesaan yang membutuhkan pendanaan.
Selama menjabat sebagai CEO, Taufan telah menerima beragam penghargaan, termasuk Entrepreneur of the Year Finalist dari Ernest & Young, Satu Indonesia Award dari Astra Internasional, Ashoka Young Change Makers Awards, Global Shaper dari World Economic Forum, Indonesia’s Inspiring Youth and Women dari Indosat, dan masih banyak lagi.