Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Peneliti keamanan menemukan server yang tak dilindungi dan mengekspos sekitar 1,2 miliar data pribadi, meliputi alamat surel, organisasi pemberi pekerjaan, lokasi, jabatan, nama, nomor telepon, hingga profil media sosial.
Penemuan tersebut dilakukan pada Oktober 2019 oleh Peneliti Kemanaan Vinny Troia dan Bob Diachenko. Kabar itu diinformasikan oleh peneliti keamanan kepada mereka yang terdampak, Jumat (22/11/2019) melalui surel.
"(Dua peneliti keamanan) mengidentifikasi server Elasticsearch yang tak dilindungi. Data yang terbuka termasuk indeks yang menunjukkan, itu berasal dari perusahaan pengayaan data 'People Data Labs' dan berisi 622 juta surel," jelas laporan kedua peneliti, dikutip dari Cnet, Senin (25/11/2019).
Baca Juga: Duh Parah! 6 Ribu Data Pengguna Twitter Bocor dan Sudah Dipantau oleh . . . .
Data tersebut dikumpulkan oleh PDL, tetapi peneliti menyebutkan bukan PDL yang memiliki server itu.
Peneliti menambahkan, "kasus ini cenderung disebabkan oleh kegagalan klien PDL dalam mengamankan basis data."
PDL tak segera menanggapi kabar ini. Perusahaan itu memiliki sekitar 1,5 milar rangkaian data profil unik yang digunakan untuk membangun produk, memperkaya profil orang, analisis menggunakan kecerdasan buatan, dan masih banyak lagi; berdasarkan profil LinkedIn perusahaan.
Mereka berbasis di San Francisco. Kliennya termasuk eBay dan Adidas.