EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) pada tahun depan menganggarkan investasi sebesar 7,8 miliar dolar AS. Sebanyak 60 persen dari dana akan dialokasikan untuk investasi di hulu migas.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan 60 persen yang dialokasikan untuk investasi hulu tersebut, paling besar akan dialokasikan untuk pengembangan Blok Mahakam. Total alokasi untuk Blok Mahakam sebesar 1 miliar dolar AS dari total investasi di hulu sebesar 3,7 miliar dolar AS.
"Mulai tahun depan 60 persen capex kami memang untuk upstream, dan yang terbesar akan dialokasikan untuk Blok Mahakam," ujar Nicke di Pertamina Energy Forum, Selasa (26/11).
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa penurunan produksi di Blok Mahakam sudah terjadi pada saat perseroan masuk pada tahun 2018 lalu. Nicke mengklaim saat Pertamina masuk untuk mengelola Blok Mahakam, penurunan produksi alamiah sudah terjadi sebesar 57 persen.
"Sehingga tahun lalu kita harus lakukan eksplorasi masif," kata Nicke.
Selain itu, Nicke juga menyebut beberapa faktor yang menyebabkan penurunan produksi alamiah di Blok Mahakam terjadi karena di tahun 2017 lalu, terutama untuk kegiatan investasi sangatlah minim. Adapun realisasi pengeboran di Blok Mahakam hanya sebanyak 4 sumur.
"Pada 2018 kita lakukan 76 sumur dan tahun ini 122 sumur untuk turunkan decline rate ke 25 persen. Mahakam belum bisa kita tahan laju penurunan karena ini mature field," kata Nicke.
Selain pengeboran sumur pengembangan, Pertamina juga berencana akan melakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak dua sumur. Perseroan pun tengah memulai proses pengadaan rig untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi di Blok Mahakam pada tahun depan.
Rencananya pengeboran satu sumur eksplorasi tahun depan akan dilakukan di Lapangan Tunu dan satu lagi di Lapangan Peciko. Pengeboran tidak dilakukan di open area agar minim risiko.
Untuk bisa meningkatkan produksi, Pertamina kata Nicke juga membuka tangan untuk mencari partner untuk bersama sama mengelola Blok Mahakam. Ia mengatakan beberapa perusahaan telah mengajukan minat untuk ikut berpartisipasi mengelola blok migasnya.
Meski begitu, Nicke belum mau membeberkan lebih jauh soal perusahaan yang sudah mengajukan minat. "Mahakam salah satu yang cari partner, proses belum mulai. beberapa perusahaan sampaikan keinginannya internal ya, tapi proses eksternal belum," kata Nicke.