Rabu 27 Nov 2019 17:58 WIB

PT DI Percepat Pengiriman 9 Helikopter TNI AD

Saat ini PT DI baru menerima dua unit helikopter seri Bell 412EPI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Direktur Pelaksana Asia Pasifik Bell Textron David Sale (kiri) dan V0 Business Development and Marketing PT Dirgantara Indonesia (Persero) Gatot Mulia Pribadi bertukar cindera mata dalam perayaan pencapaian pengiriman pesawat ke-70 di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (27/11).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Pelaksana Asia Pasifik Bell Textron David Sale (kiri) dan V0 Business Development and Marketing PT Dirgantara Indonesia (Persero) Gatot Mulia Pribadi bertukar cindera mata dalam perayaan pencapaian pengiriman pesawat ke-70 di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (27/11).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Bell Textron saat ini mendapatkan pesanan sembilan helikopter untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). VP Aircraft Sales PT DI Ibnu Bintarto memastikan akan mempercepat pengiriman sembilan helikopter senilai 180 juta dolar AS.

Saat ini PT DI baru menerima dua unit helikopter seri Bell 412EPI dan sisanya masih dalam proses produksi. Jika sesuai jadwal, pengiriman sembilan helikopter yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan TNI AD akan dikirim pada 2021.

"Itu (2021) maksimum, tapi kita berusaha secepat mungkin," kata Ibnu di Hotel Shangrila, Rabu (27/11).

Dia menjelaskan proses pengiriman sembilan unit helikopter tersebut memang cukup lama meski kontrak sudah ditandatangani pada Desember 2018. Ibnu mengatakan adalam prosesnya juga membutuhkan proses dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan yang memberikan pinjaman yang keseluruhannya bisa membutuhkan waktu enam bulan sampai satu tahun.

"Tanda tangan kontrak 28 Desember 2018 tapi baru kemudian kesepakatan peminjaman baru 15 November 2019, setelah ada itu Desember 2019 uang muka masuk," ujar Ibnu.

Setelah proses tersebut, Ibnu menuturkan PT DI dan Bell memiliki waktu selama dua tahun untuk memproduksi sembilan helikopter tersebut. Sehingga maksimal pengiriman sembilan helikopter baru dikirimkan kepada TNI AD pada 2021.

"Kita memang beratnya di sini harus beli barang-barang dulu sementera dana dari pemerintah belum masuk, tapi setelah itu lancar," tutur Ibnu.

Ibnu memastikan nilai 180 juta dolar AS tersebut sudah termasuk penyesuaian helikopter yang dilengkapi senjata untuk TNI AD. Begitu juga dengan pelatihan pilot, mekanik, teknikal publikasi, dan suku cadang.

"Ini termasuk juga dengan senjata dari Amerika dan pelurunya dari PT Pindad," ujar Ibnu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement