Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Startup unicorn di Indonesia harus mengambil pelajaran dari kasus meruginya WeWork, startup penyedia ruang kerja. Mereka terus membakar uang untuk promosi, namun hasilnya tak berdampak positif.
Bukan hal yang salah untuk meningkatkan efisiensi kinerja keuangan. Namun, unicorn harus lebih jeli juga dalam mengedepankan strategi inovasi.
Baca Juga: Ribuan Karyawan WeWork Dipecat, Bukannya Sedih Malah Kasih Pernyataan Ini . . . Unik!
“Sekarang semua unicorn arahnya mulai memoles kinerja keuangan, termasuk efisiensi. Tujuannya jelas, akan masuk ke bursa. Sehingga, istilah bakar duit dengan promo segala macam akan dikurangi agar tidak ada lagi pengeluaran besar-besaran dan di sisi lain pemasukan akan semakin besar,” kata pengamat ekonomi digital Heru Sutadi.
Ada baiknya, unicorn Tanah Air meniru profesionalisme Alibaba dalam melakukan scale-up, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan keuntungan. Pasalnya, Alibaba berhasil melakukan semua ini meskipun baru saja ditinggal pendirinya, Jack Ma.
Baca Juga: Seberapa Hebat Johny G Plate Bawa Startup Naik Level ke Unicorn & Decacorn?
Ekonom Piter Abdullah mengatakan bahwa apa yang diraih Alibaba karena manajemen memiliki visi yang sangat jelas dan kemudian juga dieksekusi dengan sangat baik. Alibaba juga tidak bergantung pada figur, namun pada kepemimpinan manajerial yang profesional.