EKBIS.CO, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan simpanan Emas. Sejak dulu, simpanan dalam bentuk Emas sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun. Biasanya, masyarakat Indonesia menyimpannya dalam bentuk perhiasan.
Selain untuk simpanan masa depan, perhiasan yang dimiliki bisa untuk digunakan sebagai aksesoris. Dilansir dari Treasury.id, sebanyak 34 persen masyarakat Indonesia menggunakan perhiasan sebagai bentuk simpanan. Sedangkan 22 persen menggunakan emas batangan sebagai bentuk simpanan.
Emas dan perhiasan dipercaya dapat memberikan keuntungan, mari kita simak penjelasan berikut ini, mana yang memberikan imbal hasil lebih baik apabila digunakan sebagai simpanan jangka panjang. Berikut faktor-faktor yang dapat memberikan nilai berbeda atas bentuk simpanan emas dan perhiasan:
Kondisi Emas
Perhiasan yang sering digunakan akan berdampak pada kondisi emas sehingga bisa mengurangi nilainya. Apabila sering digunakan, ada kemungkinan perhiasan akan terdapat kondisi cacat, seperti cuilan dan goresan. Jika tidak hati-hati, kunci kalung atau gelang bisa bisa hilang. Berbagai kondisi fisik tersebut akan mengurangi harga jual perhiasan.
Hal Ini berbeda dengan emas batangan yang tidak digunakan sebagai aksesoris, sehingga terhindar dari kerusakan fisik. Lebih dari itu, emas batangan produksi UBS (Untung Bersama Sejahtera) dikemas dengan baik untuk memastikan kondisi emas terjaga meski disimpan dalam jangka waktu lama.
Nilai kemurnian Emas
Perhiasan pada umumnya memiliki kadar 18-22 karat, sehingga nilai jualnya tidak akan mengikuti nilai jual emas batangan 24 karat. Emas 24 karat merupakan emas dengan harga termahal.
Berdasarkan standar internasional kadar kemurnian emas yakni sebagai berikut: 75 persen pada komposisi emas 18 karat, 83,3 persen pada komposisi emas 20 karat, 91,7 persen emas pada komposisi emas 22 karat. Komposisi lain yang dicampurkan ke emas umumnya adalah perak. Kadar kemurnian yang paling tinggi adalah emas murni 99,99 persen pada komposisi emas 24 karat atau biasa ditemukan pada emas batangan. Hal inilah yang menyebabkan nilai jual emas batangan selalu mengikuti pergerakan harga emas dunia.
Desain Emas
Biasanya perhiasan emas memiliki tren model tertentu sesuai musimnya, dan akan sering berubah dalam jangka waktu pendek. Hal ini akan mempengaruhi harga jual emas saat perhiasan tersebut dijual. Nilai desain yang dibayar saat membeli perhiasan biasanya tidak akan dimasukkan saat dijual kembali di toko emas, sehingga nilai jualnya akan lebih rendah.
Sebagai simpanan jangka panjang, tentunya kita menginginkan nilai imbal balik yang lebih tinggi. Hal ini dapat didapatkan dari emas batangan berkat desainnya yang timeless. Sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan imbal balik yang tinggi.
Kini, semakin mudah untuk menyimpan emas. Salah satunya bisa melalui aplikasi Beli dan Simpan Emas Treasury. Treasury hadir untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat memiliki simpanan emas yang aman dan nyaman. Pengguna bisa mendaftar melalui aplikasi atau website tanpa biaya tambahan. Penggunanya juga akan mendapatkan Emas gratis sebesar 0,03 gram setelah proses pendaftaran selesai. Beli Emas di Treasury dapat dilakukan mulai dari Rp 20.000 (sebelum pajak) dan akan mendapatkan emas lebih banyak.
Pengguna yang ingin mulai menabung bisa memasukkan nominal dana atau gramasi Emas yang ingin dibeli. Dengan berbagai metode pembayaran yang tersedia seperti transfer virtual account dari beberapa bank pilihan dan e-wallet, transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
Simpanan Emas yang pengguna miliki juga terjamin keamanannya karena Treasury bekerjasama dengan PT. UBS (Untung Bersama Sejahtera) sebagai produsen Emas bersertifikat. Lebih dari itu, simpanan emas yang dimiliki gratis biaya penyimpanan dan gratis biaya administrasi.