Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Konglomerat asal China, Sun Hongbin, dikenal sebagai pengusaha yang nekat dalam berbisnis. Ia memiliki banyak utang, namun itu yang membuatnya tajir bukan kepalang.
Melansir dari Forbes (2/12/2019), Hongbin saat ini tercatat memiliki kekayaan sebesar 10,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 145,6 triliun. Harta tersebut berhasil ia raup karena keberaniannya dalam mengajukan pinjaman saat ekonomi dunia menunjukkan pelambatan.
Beberapa aksi nekat konglomerat tersebut, antara lain membeli tanah yang bermasalah, yakni aset dari Dalian Wanda Group Co, sebuah perusahaan pengembang yang membuat kawasan bisnis.
Baca Juga: Lindungi Hak Cipta, China Bikin Peraturan Lebih Keras
Ia juga pernah membeli saham sebuah perusahaan yang terancam bangkrut. Nilainya pun tak main-main, Hongbin membeli saham 2,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31 triliun dari LeEco, perusahaan teknologi dan media.
Dengan perbelanjaannya tersebut, saham perusahaan miliknya, yakni Sunac China Holdings naik 212 persen. Namun, rasio utang perusahaan terhadap ekuitas juga naik hingga 394 persen atau 5 kali lebih tinggi dibanding perusahaan lain.
Baca Juga: Terkuak! Mayoritas Konglomerat China Kaya Raya Berkat. . .
Tak lama kemudian, harga saham Sunac China Holdings turun 1,6 persen. Oleh karenanya, perusahaan memutuskan penerbitan obligasi sebagai solusi bayar utang. Meski demikian, analis memprediksi obligasi itu hanya laku 1 miliar dolar AS atau Rp 14 triliun saja.
Namun yang mengejutkan, ternyata pertumbuhan top-line perusahaan Hongbin ini justru mengesankan. Penjualan properti meningkat 2 kali lipat pada 2016 karena pembangunannya terbukti berhasil. Para investor pun tertarik dengan strategi Hongbin dan membeli saham perusahaan miliknya.