EKBIS.CO, JAKARTA -- Hingga akhir November 2019, pertumbuhan ekspor CBU mobil nasional masih dan permintaan kendaraan masih cukup stabil. Hal ini memberikan berkah bagi pertumbuhan arus bongkar muat di lapangan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), khususnya dari aktivitas bongkar muat CBU mobil.
Investor Relations IPCC Reza Priyambada mengatakan jumlah kendaraan CBU yang ditangani IPCC pada November 2019 sebanyak 61.882 unit kendaraan. Jumlah ini melonjak 64,58 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebanyak 9.708 unit CBU.
"Angka pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rerata pertumbuhan yoy di tiap bulannya, yaitu sebesar 31,97 persen," ujar Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Kamis (5/12).
Dari jumlah tersebut, secara proporsional ialah terdiri atas CBU mobil yang ditangani di lapangan internasional berjumlah 35.843 unit dan 26.039 unit di lapangan domestik. Secara yoy, unit kendaraan yang ditangani di lapangan internasional meningkat 28,50 persen menjadi 35.843 unit dari 27.893 unit pencapaian di tahun sebelumnya.
Adapun ekspor naik 36,84 persen menjadi 30.948 unit dari 26.286 unit di periode yang sama di tahun sebelumnya. Akan tetapi, lanjut Reza, impor turun 7,22 persen dari 5.276 unit di tahun sebelumnya menjadi 4.895 unit.
Penurunan impor ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia menjadi hub ekspor kendaraan sekaligus ingin memajukan industri otomotif dalam negeri yang pada akhirnya dapat membantu menekan defisit neraca perdagangan dan pembayaran nasional.
Sementara itu, kata Reza, dari lapangan domestik terlihat adanya lonjakan aktivitas bongkar muat kendaraan CBU mobil dimana naik 168,22 persen yoy dibandingkan periode yang sama di tahun lalu dari 9.708 unit menjadi 26.039 unit yang ditangani IPCC.
Reza menambahkan, secara year to date (YTD) jumlah CBU mobil yang melalui Lapangan Internasional IPCC sebanyak 35.843 unit atau meningkat 22,40 persen. "Hal yang menarik ialah tingkat pertumbuhan impor secara YTD melampaui angka pertumbuhan pada ekspor," ucap Reza.
Pada impor, tercatat jumlah kendaraan yang ditangani IPCC sebesar atau 4.895 naik 63,11 persen YTD dibandingkan pencapaian sebesar 3.001 unit di akhir tahun sebelumnya. Sementara itu, pencapaian ekspor sebesar 17,75 persen dari 26.286 unit di akhir tahun lalu menjadi 30.948 unit.
Dari sisi lapangan domestik tercatat peningkatan sebesar 25,36 persen YTD menjadi 26.039 unit dari 20.772 unit di akhir tahun sebelumnya yang lebih banyak disumbang dari lapangan domestik area Tanjung Priok. Dari sisi perhitungan secara akumulasi tercatat pencapaian sepanjang 11 bulan di tahun ini mencapai 372.580 unit CBU mobil, atau meningkat 19,72 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 311.217 unit.
"Dari jumlah tersebut, pencapaian sebanyak 301.137 unit disumbang dari kegiatan bongkar muat ekspor atau tercatat naik 29,22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 233.047 unit CBU mobil," lanjut Reza.
Berikutnya ialah disumbang oleh kegiatan impor sebesar 71.433 unit secara akumulasi dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 78.170.
Di tempat lain, pencapaian secara akumulasi hingga akhir November tahun ini di Lapangan Domestik mencapai 148.051 unit CBU Mobil atau melonjak 105,96 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 71.883 unit.
"Pencapaian tersebut dikontribusi oleh Lapangan Domestik Tanjung Priok, Lapangan Panjang, dan Lapangan Ex-Presiden," ucap Reza.