Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Salah satu bank sekaligus grup usaha jasa keuangan terbesar di dunia, HSBC, tengah bersiap memindahkan aset perbankannya senilai 20 miliar dolar AS ke dalam platform custodian berbasis blockchain yang baru pada Maret 2020 mendatang.
Langkah HSBC ini makin menambah banyak daftar perbankan dan perusahaan keuangan lain yang telah berani berinvestasi hingga miliaran dollar AS demi menemukan manfaat lebih jauh dari penggunaan teknologi blockchain, yang notabene merupakan sebuah "buku besar" digital yang dapat diperbarui secara cepat dan transparan. Namun demikian, dari deretan nama-nama tersebut, masih cukup sedikit yang telah mengimplementasikan blockchain ke dalam satu aplikasi praktis dan digunakan secara massif.
Baca Juga: Berniat Manfaatkan Blockchain, Komitmen BCA Justru Dipertanyakan
Sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera, para pengamat meyakini bahwa pemanfaatan blockchain bakal mampu memangkas proses biaya pengeluaran yang biasanya masih melibatkan peran perantara sebagaimana dilakukan perbankan selama ini.
Platform blockchain yang digunakan HSBC diharapkan dapat memberikan peningkatan secara signifikan terhadap sistem perbankan sebelumnya yang berbasis di London. Hal ini lantaran proses digitalisasi aset berbentuk kertas ke blockchain merupakan sebuah aksi private placement, alias penerbitan saham baru oleh perusahaan.
Private placement biasanya dilakukan di atas kertas dan kurang terstandarisasi sehingga menjadi sulit diakses dan kurang efisien. Terlebih, hal ini berkaitan dengan aset perbankan berupa saham.
Dengan menggunakan blockchain, diyakini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan investor untuk melakukan cek atas kepemilikan aset tersebut. Platform blockchain baru ini disebut sebagai Digital Vault, yang akan memberikan akses real time kepada investor atas catatan sekuritas yang dibeli di pasar saham.
Saat ini aset HSBC tercatat mencapai 50 miliar dolar AS dengan 50 persen di antaranya bakal dipindahkan ke dalam platform blockchain. Permintaan untuk private placement baik surat-surat utang dan ekuitas telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sementara, kalangan investor mencari tingkat return yang lebih tinggi di saat suku bunga rendah di seluruh dunia.
Pihak HSBC memperkirakan nilai keseluruhan secara global dari private placement yang dilakukan bakal mencapai 7,7 triliun dolar AS pada tahun 2022, meningkat 60 persen dari lima tahun sebelumnya. Langkah HSBC dengan memindahkan 20 miliar dolar AS asetnya ke dalam platform blockchain ini tengah disorot dan diyakini menjadi salah satu penyebaran terbesar dalam teknologi yang transparan dan tersedia secara instan.
"Namun, saya yakin keberhasilan dari proyek ini tidak akan bisa dilihat dengan segera. Saya tidak akan berharap untuk bisa melihat penghematan atau efisiensi yang besar diumumkan di tahun pertama hingga 18 bulan ke depan," ujar konsultan independen Wondsor Holden, sebagaimana ditulis asiatimes, baru-baru ini.