Kamis 05 Dec 2019 15:00 WIB

Semen Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Regional

Pasar semen domestik melesu pada tahun ini.

Red: Dwi Murdaningsih
Pasar semen domestik melesu pada tahun ini. Foto ilustrasi Pekerja mengangkat karung semen dari mobil untuk didistribusikan ke atas kapal di pelabuhan Muaro Padang.
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Pasar semen domestik melesu pada tahun ini. Foto ilustrasi Pekerja mengangkat karung semen dari mobil untuk didistribusikan ke atas kapal di pelabuhan Muaro Padang.

EKBIS.CO, SEMARANG -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menganggap ekspor ke kawasan regional semakin penting. Hal ini seiring dengan melesunya pasar domestik pada 2019.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahonomenyatakan sepanjang Januari hingga Oktober 2019, BUMN ini berhasil mengapalkan 3,38 juta ton dari fasilitas produksi di Indonesia. "Volumen ekspor tersebut naik sekitar 13,4 persen dibanding periode sama tahun lalu," katanya.

Baca Juga

Ia menyatakan Semen Indonesia memang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dia menyebut Banglades, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste menjadi negara tujuan ekspor semen.

Bahkan pada 2019, Semen Indonesia mampu memperluas jaringan ekspor di kawasan Asia Timur. Salah satunya China yang sedang mengalami kekurangan produksi semen.

Semen Indonesia, menurut dia, memiliki fasilitas pelabuhan yang memudahkan untuk mengapalkan bahan bangunan tersebut ke luar negeri.

"Dari Pelabuhan Cilacap, Semen Indonesia bisa mengekspor ke negara-negara di Asia Selatan. Pasar terbesar kita di Asia Selatan adalah India dan Banglades," katanya.

Ia menegaskan di negara-negara Asia Selatan tersebut, Semen Indonesia memiliki kontrak kontinyu dan dalam jangka panjang. Sementara itu, untuk ekspor ke Filipina dan Timor Lestemelalui Pelabuhan Makassar.

Dia menambahkan fasilitas pelabuhan yang dimiliki Semen Indonesia memang memberi keuntungan untuk ekspor karena bisa menekan biaya secara signifikan. Dia mengatakan salah satu biaya terbesar bisnis semen adalah logistik dan pengiriman. Namun, fasilitas pelabuhan-pelabuhan yang dimiliki Semen Indonesia bisa memangkas biaya pengiriman.

Penjualan semen domestik dari para produsen semen di Indonesia pada periode Januari-Oktober 2019 tercatat 56,1 juta ton. Angka ini menurun 1,5 persen dibanding periode sama 2018 yang mencapai 56,97 juta ton.

Selain menghadapi melemahnya permintaan domestik, perusahaan semen saat ini juga harus bertarung sengit dengan kompetitor seiring dengan bertambahnya produksi dan jenama (merek) baru di Indonesia.

Penjualan domestik Semen Indonesia (tidak termasuk produksi PT Solusi Bangunan Indonesia dulu Holcim) hingga Oktober 2019 menurun 4,1 persen menjadi 21,54 juta ton. Volume tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama 2018 sebesar 22,46 juta ton. Penjualan domestik SBI juga turun 2,2 persen menjadi 8,47 juta ton.

"Oleh karena itu, kami menganggap pasar ekspor sangat penting dan memberi kontribusi signifikan terhadap Semen Indonesia," ujar Sigit Wahono.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement