Ahad 08 Dec 2019 19:38 WIB

6.000 Distributor Aksesoris Seluler Serbu Pameran Ini

Bisnis aksesoris perangkat pendukung smartphone dan elektronik sangat menggiurkan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
6.000 Distributor Aksesoris Seluler Serbu Pameran Global Sources Electronics. (FOTO: Agus Aryanto)
6.000 Distributor Aksesoris Seluler Serbu Pameran Global Sources Electronics. (FOTO: Agus Aryanto)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Semakin banyak smartphone dan produk elektronik yang beredar membuka bisnis baru produk aksesoris dan perangkat pendukung lainnya. Tidak mengherankan jika kemudian bisnis aksesoris perangkat pendukung smartphone dan elektronik itu menjadi bisnis yang menggiurkan.

Global Sources Electronics Indonesia yang digelar selama tiga hari (5-7/12/2019) di Jakarta Convestion Center (JCC) Senayan, pameran business to business (B2B) produk produk elektronik, aksesoris seluler, komponen elektronik dan dan Power Supplies pun menjadi buruan para distributor di Indonesia. Sedikitnya, ada 6.000 buyer mengunjungi pamera untuk mendapatkan produk terbaru langsung dari distributornya.

Baca Juga: Jualin Barang Elektronik, ICEE Targetkan 10 Ribu Pengunjung

Toerangga Putra, President Director PT Adhouse Clarion Events, selaku penyelenggara pameran tersebut mengatakan, sengaja membawa event tersebut untuk memfasilitasi para distributor di Indonesia untuk bertemu langsung dengan para produsen. Pemeran sendiri diikuti oleh 401 exhibitor, para suplier berkualitas yang berasal dari berbagai negara seperti China, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Indonesia sendiri.

Pameran itu telah menjadi kesempatan emas bagi para distributor di Indonesia untuk memperluas sumber elektronik mereka, mengikuti perkembangan inovasi terbaru, dan menemukan mitra bisnis potensial.

Baca Juga: Pameran Tato di Malaysia Dapat Kecaman Usai Viral di Medsos, Kenapa Ya?

“Sebanyak 350 peserta pameran siap menampung kebutuhan distributor Indonesia,” ujar Toerangga.

Pameran sendiri terbagi menjadi tiga kategori utama, yakni produk elektronik, aksesoris seluler, dan komponen elektronik & power supplies. Beberapa produk yang ditampilkan adalah produk elektronik untuk rumah, produk audio, produk komputer, periferal komputer, smartphone dan tablet, power supplies, konektor, konsol game dan keyboard, dan lainnya. Peserta pameran sendiri merupakan pemasok untuk beberapa merek elektronik paling terkenal di dunia.

Baca Juga: Andien Takut Beli Smartphone di Luar Negeri, Alasannya...

Selama tiga hari pameran telah dilakukan pertemuan bisnis (business-matching) yang menghubungkan buyer dengan supplier. Setidaknya tercatat sebanyak lebih dari 400 pertemuan business-matching. Acara juga menandai model bisnis O2O dari Global Sources yang hadir perdana di Jakarta. Model bisnis ini memungkinkan pembeli memesan sampel dengan peserta pameran secara online, setelah kunjungan mereka.

Melihat antusiasme pengunjung yang tinggi, lanjut Toerangga, pihaknya berencana menjadikan itu menjadi kegiatan rutin yang digelar setidaknya 1 tahun sekali. Di negara asalnya, Hong Kong, Global Sources Electronics digelar selama 8 kali dalam satu tahun, yang digelar pada bulan April dan Oktober.

Harapannya, pemeran tersebut nantinya tidak hanya menjadi destinasi para distributor tapi juga menjadi kesempatan transfer knowledge mengenai produksi aksesoris dan elektronik bagi para produsen lokal. Untuk mendukung itu, di pameran yang akan datang akan dibuat pavilion khusus yang menampilkan komponen.

Pameran tersebut di Hongkong telah menjadi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang telah penarik para wisatawan dari berbagai negara. Tidak hanya dari para exhibitornya tapi juga para pengunjung yang berasal dari berbagai negara.

“Kami ingin kegiatan ini di Indonesia juga menjadi tujuan wisata, karena di Asia Tenggara ini hanya ada di Indonesia,” ungkap Toerangga. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement