Rabu 11 Dec 2019 16:16 WIB

Kemenhub Tekan Biaya Logistik di Sektor Perhubungan Laut

Penyederhanaan regulasi kepelabuhanan memudahkah investor.

Rep: Anastasia AS (swa.co.id)/ Red: Anastasia AS (swa.co.id)
.
.

Baca Juga

Pemerintah mengklaim telah melakukan upaya untuk menekan biaya logistik di Indonesia sekaligus meningkatkan kontribusi sektor perhubungan laut terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Upaya pertama yang dilakukan melalui penyederhanaan regulasi kepelabuhanan untuk memudahkah investor seperti deregulasi perizinan dan implementasi perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS). 

Kebijakan tersebut telah berjalan di 32 pelabuhan pada tahun 2019. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut terlihat dari kenaikan volume ekspor dan impor barang dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. “Ini terlihat dari kenaikan volume ekspor dan impor di 4 pelabuhan utama yakni, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Makassar,” kata dia.

Kedua, adanya program tol laut. Pada 2019 ini, kementrian telah memiliki 20 trayek tol laut yang diharapkan dapat mengurangi disparitas harga khususnya di wilayah timur Indonesia. Melalui program tol laut tersebut, harga bahan pokok berhasil diturunkan sebanyak 20 persen-30 persen.

Selain itu, pemerintah juga telah membangun 113 trayek angkutan perintis

pada tahun 2019, dan melakukan Public Service Obligation (PSO), atau subsidi

bagi kapal penumpang PT. Pelni sebanyak 26 kapal dan penyelenggaraan 6 kapal

angkutan ternak yang telah berjalan di 6 trayek.

Namun di sisi lain, sebagai negara maritim terbesar yang 2/3 luas wilayahnya terdiri dari laut, kontribusi sektor maritim terhadap perekonomian Indonesia masih rendah. Menurut data BPS 2018, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional masih berada di bawah 15 persen, atau hanya sekitar 13,32 persen.

Namun, Menhub mengatakan, peluang investasi di sektor perhubungan laut terbuka lebar karena Pemerintah tengah mendorong pengembangan Kawasan pariwisata dengan membuka pelabuhan untuk kapal-kapal wisata.

“Tentunya peluang ini harus segera dimanfaatkan oleh perusahaan pelayaran nasional khususnya anggota INSA, dengan menambah investasi baik secara mandiri serta tidak menutup diri untuk bekerjasama dengan investor asing, sehingga pelayaran nasional juga dapat menguasai pangsa wisatawan internasional di destinasi pariwisata yang strategis tersebut,” kata Menhub.

Sebagai tambahan, pada tahun 2018, Indeks Performa Logistik atau Logistics Performance Index (LPI) Indonesia menempati posisi 46 dengan skor 3,15. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada tahun 2016, yaitu posisi ke-63 dengan skor 2,98. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia yang juga mengalami kenaikan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement