EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Persero masih belum memiliki keputusan tentang pengembangan kilang cilacap dengan Aramco pada tahun ini. Perusahaan pelat merah ini memperpanjang tenggat pembahasan dengan Aramco pada kuartal pertama tahun depan.
Namun, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati memastikan bahwa perusahaan masih melakukan kerja sama dengan Aramco terkait pembangunan kilang. Hanya saja, kata Nicke, perpanjangan kerja sama ini merujuk pada kesepakatan skema kerja sama baru.
"Soal kerja sama Aramco masih berjalan. Targetnya di kuartal pertama tahun depan ini sudah harus selesai," ujar Nicke di Kementerian BUMN, Kamis (12/12).
Nicke menjelaskan skema kerja sama yang baru dengan Aramco adalah dengan menawarkan Aramco membangun kilang baru, meski wilayahnya masih sama yaitu di wilayah Kilang Cilacap. "Opsi kerja sama seperti di Balikpapan, bangun yang baru. Eksisting tetap operasi tapi sistemnya toll fee. Ini dilanjutkan," ujar Nicke.
Toll fee yang dimaksud oleh Nicke adalah nantinya kilang baru yang akan dibuat oleh Aramco ini akan dioperasikan oleh anak usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan ini. Nantinya, pertamina akan menyerap produksi dari kilang ini dengan membayar toll fee.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan salah satu fokusnya adalah untuk percepatan proyek kilang. Yang akan menjadi sorotan untuk saat ini adalah proyek RDMP Kilang Cilacap yang kesepakatannya sudah terbangun antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sejak 2014 lalu.
"Kami upayakan tahun ini kalau bisa sudah ada kesepakatan agreement-nya, ini yang sedang kami push," kata Erick, belum lama ini.