EKBIS.CO, JAKARTA -- Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan pembebasan lahan saat ini terus berproses. Pembangunan proyek lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek sebelumnya mengalami kendala pembebasan lahan untuk depo di Bekasi Timur, Jawa Barat dan longspand di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
“Untuk saat ini, sudah 75 persen lahan dibebaskan,” kata Zulfikri usai meninjau pengerjaan protek LRT Jabodebek, Kamis (12/12).
Zulfikri mengatakan, gedung kontrol LRT Jabodek sudah mulai dibangun. Menurutnya, gedung tersebut penting karena akan berfungsi untuk mengontrol perjalanan LRT Jabodebek yang cukup padat.
Zulfikri mengharapkan, gedung kontrol LRT Jabodebek dapat segera selesai sehingga uji coba semua teknologi bisa dilakukan dengan leluasa. “Jika Gedung kontrol cepat selesai, kami akan mempunyai waktu yang cukup panjang untuk melakukan uji coba,” jelas Zulfikri.
Menurut Zulfikri, penyelesaian LRT Jabodebek tahap satu yang saat ini sudah 67,73 persen itu masih sesuai dengan perencanaan. Zulfikri menegaskan, pembangunan LRT Jabodebek yang memiliki tiga lintasan tersebut akan selesai pada akhir Desember 2021.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap satu sepanjang 44,43 km tersebut memiliki tiga lintasan. Lintasan Cawang-Cibubur sepanjang 14,89 km akan miliki empat stasiun, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11,05 km dengan delapan stasiun, dan Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,49 km akan punya lima stasiun dan satu stasiun integrasi.
Untuk LRT Jabodebek tahap dua juga akan mempunyai tiga lintasan, yaitu Dukuh Atas-Senayan sepanjang 7,8 km dengan tiga stasiun, Cibubur-Bogor sepanjang 25,8 km dengan empat stasiun, dan Palmerah-Grogol sepanjang 5,7 kilometer dengan tiga stasiun. Total panjang LRT Jabodebek tahap dua ialah 38,5 km, namun saat ini belum dilakukan pembangunanya.