Rabu 18 Dec 2019 00:10 WIB

18 Investor Siap Modali Bank Muamalat

Bank Muamalat sangat terbuka terhadap siapa pun investor yang ingin masuk.

Rep: Rep. Tempo (swa.co.id)/ Red: Rep. Tempo (swa.co.id)
.
.

CEO Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan perseroan sangat terbuka terhadap siapa pun investor yang ingin meminang perusahaan yang dipimpinnya tersebut.

"Saya sampaikan sampai hari ini ada 18 investor, dari awal sampai sekarang," kata Permana di Gedung Bank Muamalat, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Namun, menurut Permana, memang tidak semua orang bisa masuk untuk menjadi investor untuk Bank Muamalat. Hal itu karena harus melalui persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

"Tapi itu tergantung bagaimana dia menyetujui jumlah modal yang akan masuk. Penyelesaiannya, ekspansi bisnisnya dan capability yang memasukkan ke kita, kan di-review juga, tidak semua orang bisa korporasi bisa masuk ke Muamalat," ujar Permana.

Permana mengatakan 18 investor yang sudah tertarik mengucurkan dana untuk Muamalat itu ada dari dalam dan luar negeri. Namun dia enggan membeberkan nama-nama investor yang tertarik itu.

"Saya tidak bisa disclose saat ini, yang saya bisa disclose saat ini adalah Al Falah(Al Falah Investments Pte Limited). Sudah masuk Rp 2 triliun dan sempat masuk escrow dan di-hold, tapi mereka masih standby sampai saat ini," kata dia.

Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Akbar Habibie tetap ingin Al Falah Investments Pte Limited masuk menjadi investor Bank Muamalat. Pasalnya, Al Falah yang paling siap dibanding calon investor lain. 

Ilham yang juga pendiri Al Falah Investments mengatakan hal itu tetap dilakukan meski sebelumnya OJK pernah menolak pengajuan itu. "Selama ini yang paling terdepan, paling maju adalah Al Falah," kata Ilham.

Menurut dia, sebelumnya OJK mengharuskan ada escrow sebesar Rp 4 triliun. Namun, waktu itu di escrow hanya Rp 2 triliun. Saat ini sudah ditarik kembali nilai tersebut, karena tidak berlanjut. 

"Karena pandangan OJK kurang. Kalau pandangan investor tidak, menurut mereka itu cukup," ujar Ilham. Dia mengatakan saat ini masih berjalan pembahasan apakah akan menambah nilai di escrow itu lagi atau tidak.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement