EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai ekspor pertanian mengalami kenaikan sebesar 4,42 persen. Kenaikan ini bahkan terjadi di saat sektor lainya mengalami penurunan. Adapun total transaksi yang dihasilkan pada lalu lintas ekspor ini mencapai 330 juta dolar AS atau Rp 4,62 triliun.
"Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor nonmigas yang mengalami kenaikan ekspor. Sedangkan pada industri pengolahan dan pertambangan masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,66 persen dan 19,09 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam rilis yang disampaikan, Selasa (17/12).
Secara nilai, total ekspor pertanian mengalami kenaikan. Tahun lalu nilainya hanya 320,1 juta dolar AS, namun saat ini totalnya 334,3 juta dolar AS.
Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor nonmigas yang mengalami kenaikan ekspor.
Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa saat ini Kementan terus menggenjot lalu lintas ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks), sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Kenaikan itu tidak terlepas dari upaya Kementan yang terus mendorong dibukanya akses pasar dan insentif program Gratieks yang digagas Bapak Menteri. Program ini sebagai gerakan agar para pemegang kepentingan pembangunan pertanian mampu bekerja dengan cara yang tidak biasa," tukasnya.
Menurutnya beberapa komoditas pertanian yang mengalami kenaikan adalah sarang burung walet, kopi, rumput laut, serta beberapa produk lain dari perkebunan.