Pelaksanaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember 2019 telah berakhir. Dalam perhelatan Harbolnas 12.12 ini, total transaksi berhasil tembus hingga Rp 9,1 triliun.
“Angka ini naik Rp 2,3 triliun dibandingkan tahun lalu,” kata Director Consumer Insight Nielsen Indonesia, Rusdy Sumantri dalam dalam gala dinner di Ayana Midplaza, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019. Pada event Harbolnas 2018, total transaksi yang berhasil dicapai hanya Rp 6,8 triliun.
Naik 33,2 persen dibanding transaksi tahun lalu, rekor transaksi Harbolnas 12.12 ini juga lebih tinggi dari target yang dipatok panitia. Semula, panitia mematok target transaksi di angka Rp 8 triliun saja dari 253 pelaku industri yang mengikuti promo Harbolnas 12.12 tahun ini.
Nielsen mencatat, dari total nilai transaksi sebesar Rp 9,1 triliun ini, sebanyak 51 persen di antaranya didapat dari penjualan produk lokal. Total transaksi khusus produk lokal mencapai Rp 4,6 triliun. Angka ini naik Rp 1,5 triliun dari tahun lalu.
Sebelumnya, ajang Harbolnas diadakan secara bergantian oleh e-commerce. Namun tahun ini, Harbolnas digelar langsung untuk pertama kali oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia atau IdEA.
Ketua Umum IdEA, Ignatius Untung, mengatakan dirinya sempat tidak percaya bahwa produk lokal bisa mengalami kenaikan cukup signifikan di Harbolnas ini. Untuk itu, Untung mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah terlibat Harbolnas 2019. Sebab, jumlah pedagang dan pembeli pun juga ikut naik sepanjang acara. “Akhirnya semua happy,” kata dia.