EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung upaya pengembangan sektor kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Menteri BUMN Erick Thohir mengaku ingin menjadikan PT Sarinah (Persero), BUMN yang mengelola pusat belanjaan sebagai wadah bagi produk-produk UMKM. Erick mendorong BUMN perbankan ikut serta mengubah wajah Sarinah ke depan.
"Saya rasa nanti masing-masing bank itu punya fokusnya, memang BRI yang terbesar dan nanti akan kita sinergikan dengan Sarinah," ujar Erick usai acara UMKM Expo BRILianpreneur di JCC, Jakarta, Jumat (20/12).
Erick mengatakan, BRI nantinya akan memberikan dukungan terkait pembiayaan atau keahlian (expertise). "Jadi nanti Sarinah itu nanti akan kita jadikan pusat daripada UMKM ini," lanjutnya.
Apabila transformasi Sarinah berjalan lancar, Erick berencana mendorong Sarinah membuka outlet di bandara-bandara yang memang menjadi pusat tujuan wisata seperti Bali dan Labuan Bajo. "Ini saya rasa bisa berjalan, Insya Allah nanti pertengahan tahun depan kita akan luncurkan pada saat HUT kemerdekaan Indonesia ke-75. Itu menjadi simbolik yang lain juga," kata Erick.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki telah bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada Kamis (5/12). Salah satu yang dibahas ialah mengenai revitalisasi dan pengembangan bisnis PT Sarinah (Persero). Teten menyampaikan Kemenkop UKM ingin mendorong Sarinah sebagai showroom bagi produk-produk UKM.
"Pengelolaan Sarinah akan sesuai arahan presiden menjadi showroom produk UMKM, pembicaraannya tentang bagaimana nanti Sarinah menjadi showroom produk UMKM Indonesia," ujar Teten sesuai bertemu Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (5/12).
Teten mengatakan, nantinya produk-produk yang dijual di Sarinah adalah 100 persen produk lokal. Teten mengaku masih melakukan kajian mengenai konsep Sarinah ke depan. Tak menutup kemungkinan juga adanya revitalisasi bangunan yang akan dibuat semenarik mungkin agar mendorong minat konsumen datang ke Sarinah. "Kalau produk luar banyak mal di sekitar situ, nanti kalau mau cari produk Indonesia itu ya di Sarinah," ucap Teten.
Teten menilai diferensiasi menjadi kunci bagi pengembangan Sarinah. Pasalnya, Sarinah tidak mungkin bersaing dengan pusat perbelanjaan yang besar di sekitar Sarinah seperti Grand Indonesia atau Plaza Indonesia. "Dari segi konsep bisnis, Sarinah harus berubah. Kebetulan kami punya prioritas mempromosikan produk UMKM dan Sarinah akan dijadikan satu center untuk produk UMKM," lanjutnya.
Teten mengatakan kehadiran Sarinah sebagai pusat perbelanjaan yang menjual produk lokal akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. "Turis kalau datang ke Jakarta dan ingin mencari produk lokal berkualitas bisa langsung ke Sarinah," kata Teten. Teten mengaku belum berani menyampaikan target implementasi Sarinah lantaran masih dalam proses kajian.