EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Tbk mencatat penurunan transaksi yang dilakukan nasabah melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kantor cabang sebesar 30 persen. Hal ini disebabkan adanya pergeseran aktifitas transaksi yang dilakukan para nasabah.
Deputy General Manager Divisi Pengelolaan Jaringan BNI Giri Dwi Susanto mengatakan saat ini para nasabah lebih menyukai bertransaksi menggunakan mobile banking. Hal ini seiring dengan langkah perseroan mendorong transaksi digital pada tahun depan.
“Pada tahun depan kami lebih mendorong nasabah transaksi menggunakan mobile banking, sehingga tak banyak menambah ATM," ujarnya kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurutnya perseroan tidak akan memiliki opsi akan menambah mesin ATM pada tahun depan. Sebab, ATM yang dioperasikan oleh bank BUMN ini sudah bergabung dengan bank BUMN lain serta jaringan Link. Jika ingin meningkatkan layanan, dengan menambah jumlah Cash Recycling Machine (CRM) yang bisa digunakan untuk setor dan tarik uang sekaligus.
"Jadi kebijakan 2020 tak banyak menambah perangkat ATM, melihat postur nasabah yang transaksi tunai. ATM kecenderungan terus berkurang menurun," ucapnya.
Ke depan perseroan juga membatasi kantor cabang dan cenderung akan memanfaatkan sarana digital. Saat ini, total keseluruhan cabang BNI mencapai 1.913 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun cara BNI fokus ke ranah digital dengan fokus pengembangan BNI Self Service Opening Account (BNI Sonic). Inovasi ini mengandalkan mesin secara cepat dan menyeluruh, sehingga ketika selesai membuka rekening, nasabah dapat langsung menggunakan kartu debit secara normal layaknya membuka tabungan di outlet konvensional.
“BNI Sonic ditujukan kepada orang-orang yang digital savvy, tidak ingin ribet serta memiliki keterbatasan waktu untuk datang ke outlet konvensional untuk membuka rekening tabungan,” jelasnya.