Senin 23 Dec 2019 18:27 WIB

Pemerintah Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Nataru

Jelang Natal dan Tahun Baru tak ada kenaikan beban listrik sebaliknya justru menurun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Pemerintah Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Nataru. Foto pemasangan jaringan listrik PLN, (ilustrasi).
Foto: MOHAMAD HAMZAH/ANTARA FOTO
Pemerintah Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Nataru. Foto pemasangan jaringan listrik PLN, (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pasokan listrik saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), terutama di Jawa dan Bali aman. Hal itu disampaikan saat melakukan peninjauan kesiapan pasokan listrik di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul, Senin, (23/12).

"Dari laporan, saya rasa pasokan daya listrik sudah cukup siap dan aman. Kalau listriknya cukup dan aman, masyarakat tentu dapat merayakan Natal dan tahun Baru dengan nyaman,” ujar Arifin kepada wartawan di sela peninjauan.

Baca Juga

Ia melanjutkan, jelang Natal dan Tahun Baru, tidak ada kenaikan beban listrik. Sebaliknya justru beban menurun.

"Seluruh pembangkit dalam kondisi aman. PLN juga sudah lakukan program inspeksi kelistrikan, ada 31 ribu karyawan yang bertugas khusus mengawasai sekaligus mengamankan akhir tahun," tutur Arifin.

PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan, khususnya sistem Jawa-Bali pada libur Natal dan Tahun Baru mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan banyaknya industri yang mengurangi aktivitasnya, sehingga daya listrik tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan perayaaan Natal dan Tahun Baru.

"Penurunannya sekitar 30 persen. Kesiapan cadangan kami secara umum melebihi 30 persen, jadi dalam posisi normal," jelas Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani pada kesempatan serupa.

Dijelaskan, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia pada 22 sistem besar kelistrikan termasuk di luar sistem besar dalam kondisi cukup dan aman. Khusus sistem Jawa-Bali, memiliki daya mampu mencapai 36.942 Megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi sepanjang tahun 2019 sebesar 27.973,4 MW, sementara cadangan listriknya mencapai 8.968,6 MW.

Beberapa kondisi sistem yang di luar Jawa Bali sejak 18 Desember 2019 meliputi Sistem Sumatera memiliki daya mampu tertinggi sebesar 6.728 MW dengan beban puncak tertinggi yang pernah terjadi pada 2019 sebesar  5.702 MW. Dengan begitu terdapat cadangan 1.026 MW, kemudian sistem Batam dan Bintan memiliki daya mampu 535 MW dengan beban puncak 361.4 MW, sehingga terdapat cadangan sebesar 173,6 MW.

Selanjutnya, sistem Kalimantan memiliki daya mampu 1.400 MW dengan beban puncak sebesar 1.048 MW sehingga terdapat cadangan 352 MW. Pada sistem Sulawesi Bagian Utara seperti Sulawesi Utara dan Gurontalo, memiliki daya mampu 511,2 MW dengan beban puncak 378,2 MW, sehingga terdapat cadangan 133 MW. Berikutnya sistem Sulawesi bagian Selatan seperti Sulawesi Selatan, Tenggara, dan sebagian Tengah) memiliki daya mampu 1680,2 MW dengan beban puncak 1247,2 MW sehingga terdapat cadangan 433 MW.

Sementara sistem Lombok memiliki daya mampu 287 MW dengan beban puncak 255 MW sehingga terdapat cadangan 32 MW. Lalu Sistem Flores Timur memiliki daya mampu 126 MW dengan beban puncak 100 MW sehingga terdapat cadangan 26 MW. Sistem Flores Barat pun memiliki daya mampu sebesar 36,3 MW dengan beban puncak sebesar 30 MW, sehingga terdapat cadangan 6,3 MW.

Sedangkan sistem Ambon memiliki daya mampu sebesar 99 MW dengan beban puncak 57 MW sehingga terdapat cadangan 42 MW. Terakhir sistem Jayapura memiliki daya mampu sebesar 108 MW dengan beban puncak sebesar 83 MW sehingga terdapat cadangan 35 MW.

"Pasokan daya untuk sistem isolated tersebar di seluruh Indonesia juga dalam keadaan cukup," tegas Sripeni. Ia menambahkan, PLN menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru, mulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020.

Selama masa siaga ini, jelasnya, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam. Tujuannya menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk, dan Distribusi selama libur Natal dan Tahun Baru," kata Sripeni. Untuk beberapa lokasi prioritas, seperti gereja dan tempat VVIP, PLN juga menyiapkan genset, Unit Gardu Bergerak, dan Automatic Change Over (ACO) sebanyak 2.660 unit. ACO berfungsi mengalihkan aliran listrik dari jaringan utama PLN ke genset jika terjadi gangguan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement