Ahad 12 Jan 2020 20:39 WIB

Di Depan Mentan, Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR

Petani berharap ada perbaikan sisi hilirisasi produksi komoditas sayur mayur

Red: Budi Raharjo
Pertemuan singkat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama petani dan penyuluh di Nudira Farm Pangalengan, Jawa Barat.
Foto: Humas Kementan
Pertemuan singkat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama petani dan penyuluh di Nudira Farm Pangalengan, Jawa Barat.

EKBIS.CO, BANDUNG -- Sejumlah petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menyambut baik adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikelola pemerintah dan dikawal melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Mereka menilai, program tersebut sangat membantu masa depan usaha dan bertani petani, terutama pada penguatan ekspor.

"Terus terang kami bahagia karena pak Menteri pertanian memaparkan program KUR, tentu program ini yang menjadi harapan kami selama ini," ujar salah satu petani di Pangalengan, Ajat (35), Sabtu (11/1) dalam pertemuan singkat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama petani lainnya di Nudira Farm Pangalengan, Jawa Barat.

Ajat mengaku memiliki harapan besar di benak Mentan Syahrul terkait kesejahteraan dan kemakmuran petani Indonesia. Kata dia, Kementan dibawah pimpinan Syahrul diharapkan mampu mengangkat martabat petani ke tempat yang lebih baik.

"Kami punya harapan dan mimpi bahwa kami disejahterakan oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan terutama soal pengaturan harga. Semoga di kepemimpinan bapak, nasib kami lebih baik," katanya.

Harapan yang sama juga dikatakan seorang penyuluh Endang Supriatna. Menurut dia, program KUR merupakan program yang diharapkan rakyat sebagai akses utama dan fasilitas pengembangan usaha tani. Namun, disatu sisi, dia berharap pemerintah mempercepat pengangkatan penyuluh sebagai PNS.

"Kami bersyukur karena kami diberikan program kredit. Namun kami berharap di sisa waktu kami bekerja, kami diangkat menjadi PNS," katanya.

photo
Pertemuan singkat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama petani dan penyuluh di Nudira Farm Pangalengan, Jawa Barat. (Humas Kementan)

Sementara itu, salah satu petani muda sukses pangalengan, Kang Ipit mengharapkan adanya sistem perbaikan pada sisi hilirisasi produksi komoditas sayur mayur seperti tomat dan cabai sebagi bahan dasar saus.

"Kami berharap di Kabupaten Bandung ada pabrik saos, sehingga tomat dan cabai yang tidak lolos supermarket bisa dibuat saos. Dari sisi pendanaan kami butuh pengembangan, karena adanya permintaan cabai kami bisa masuk ke pasar Jepang dan Korea. Kami juga mohon agar kami diberi bimbingan dan latihan supaya bisa bersaing dengan negara lain," katanya.

Mengenai hal ini, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas dukungan petani, penyuluh dan pengusaha terhadap program di Kementan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat.

"Untuk penyuluh, nasibmu akan aku perjuangkan. Kalau ada bank yang minta agunan, saya agunannya. Kalau di alang-alangi saya akan turun. Saya lagi dobrak masalah ini. Intinya tidak mungkin Menteri Pertanian memberi solusi sendiri. Kita harus bekerja bersama dan membuktikan diri bahwa kita bukan sekadar ngomong," tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement