Senin 20 Jan 2020 10:53 WIB

Rupiah Terkoreksi Terimbas Pelemahan Mata Uang Regional

Rupiah melemah ke posisi Rp 13.651 per dolar AS

Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal pekan terkoreksi seiring pelemahan mata uang regional Asia. Pada pukul 9.51 WIB, rupiah bergerak melemah 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp 13.651 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp 13.645 per dolar AS.

"Pagi ini mata uang kuat Asia yen, dolar Hong Kong, dolar Singapura, dibuka kompak melemah terhadap dolar AS yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah," kata Kepala Riset Samuel Aset Manajamen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin  (20/1).

Baca Juga

Dari eskternal, ekonomi China pada Kuartal IV-2019 tumbuh 6 persen (yoy), sesuai dengan ekspektasi analis. Ekonomi China mengalami perlambatan yang cukup cepat dari tertingginya 6,8 persen (yoy) di Kuartal I-2017.

Penurunan tajam terjadi pada Kuartal II-2018 yang sebesar 6,5 persen dari Kuartal I-2018 di 6,7 persen (yoy). Tampaknya perlambatan ini sejalan dengan dimulainya perang dagang antara AS-China yang mulai terjadi sejak Maret 2018.

Seiring dengan konflik dagang tersebut, ekspor yang menjadi tumpuan ekonomi China terus melemah yang berdampak pada menurunnya produksi di China, bahkan PMI (Purchasing Manager’s Index) untuk sektor manufaktur terus turun, dan sempat terendahnya di 47,2 pada Juni 2019, yang artinya kontraksi.

"Namun dengan mulai terlihat tanda-tanda kesepakatan dagang, PMI Manufaktur mulai meningkat, dan bisa menjadi indikasi membaiknya ekonomi China ke depan," ujar Lana.

Lana memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.650 per dolar AS hingga Rp13.670 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.654 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.648 per dolar AS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement