Selasa 21 Jan 2020 10:17 WIB

Adira Finance Peroleh Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dolar AS

Fasilitas pinjaman 300 juta dolar AS ini bertenor tiga tahun dengan bunga kompetitif

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
HUT Adira Finance ke-29 tahun di Jakarta.
Foto: dok. Istimewa
HUT Adira Finance ke-29 tahun di Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk telah melaksanakan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar 300 juta dolar AS di Singapura. Direktur Utama Adira Finance, Hafid Hadeli menyampaikan Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing.

 

Baca Juga

"Kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar tiga kali dari rencana awal," katanya melalui siaran pers, Selasa (21/1).

Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Taiwan dan Jepang. Fasilitas berjumlah 300 juta dolar AS ini memiliki tenor tiga tahun dengan tingkat bunga kompetitif.

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, Adira Finance akan melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang dan suku bunga. Ini merupakan pinjaman sindikasi kedelapan yang terlaksana di tahun 2020.

Fasilitas tersebut akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan di tahun 2020. Dengan dukungan dari pemeringkat credit Internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch, Adira Finance memperoleh peringkat Baa2 dan BBB yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia.

"Kami berharap akan memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif," katanya.

Direktur Keuangan Adiran Finance, I Dewa Made Susila menyampaikan perusahaan berkomitmen terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan. Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 30,4 persen atas total pendanaan sendiri yang mencapai Rp 22,9 triliun pada Desember 2019.

Sekitar 21 persen dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 48 persen berasal dari pendanaan dari pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah. Dengan keseluruhan total pinjaman tersebut, gearing ratio berada di level 2,8 kali pada 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement