EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Mitra Bisnis Keluarga (MBK) Ventura mencatat pertumbuhan pembiayaan hingga 56 persen pada 2019. Direktur Operasional dan Kepala Unit Bisnis Syariah, Achmad Ramdani menyampaikannya sebagai imbas beberapa kebijakan yang baru digulirkan.
"Outstanding pembiayaan tumbuh 56 persen tahun 2019 lalu, dari awal tahun Rp 2,1 triliun menjadi Rp 3,5 triliun di akhir 2019," katanya kepada Republika.co.id, Senin (27/1).
Kebijakan baru yakni tingkat pencairan plafon pembiayaan juga ekspansi ke perkotaan. Tingkat pembiayaan naik dari maksimal Rp 3 juta menjadi Rp 5 juta. Achmad mengatakan ini merupakan penyesuaian agar tetap relevan dengan kondisi perekonomian.
Selain itu, MBK Ventura juga mulai merambah ke perkotaan. Dari yang sebelumnya mayoritas nasabah atau lebih dari 90 persen berada di perdesaan.
Per Desember 2019, jumlah nasabah tercatat 1,3 juta orang, naik dari 1 juta orang pada akhir 2018. Sebanyak 75 persen di antaranya berada di bawah garis kemiskinan. MBK kini sudah berada di 693 titik di Indonesia.
MBK Ventura menyiapkan pendanaan sebesar Rp 2,7 triliun untuk disalurkan tahun 2020. Achmad menyampaikan MBK menargetkan tumbuh 20 persen tahun ini.
Pendanaan MBK diperoleh dari dalam dan luar negeri. Pada awal berdiri, MBK mendapat pendanaan 100 persen dari luar negeri. Seiring waktu porsinya terus menurun hingga kini menjadi 80 persen.Pendanaan diperoleh dari perbankan, juga modal ventura. Selain itu, MBK Ventura juga menerbitkan Medium Term Note (MTN). Bank yang jadi sumber pendanaan dalam negeri seperti Mandiri Syariah, BJB Syariah, Bank Muamalat, dan lain-lain.
MBK menggunakan sistem tanggung renteng untuk metode penyaluran pembiayaan. Cicilan didebet setiap pekan oleh petugas lapangan yang jemput bola. Semua nasabah dan petugas lapangan itu adalah perempuan.