Rabu 29 Jan 2020 18:13 WIB

Studio Animasi Indonesia Mulai Dilirik Internasional

Karya dari studio animasi Indonesia mulai dilirik dunia internasional.

Red: Reiny Dwinanda
Si Juki the Movie, salah satu film animasi karya kreator Indonesia.
Foto: dok: Falcon Pictures
Si Juki the Movie, salah satu film animasi karya kreator Indonesia.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Industri animasi di Indonesia mulai dilirik oleh dunia internasional, bahkan studio lokal banyak yang sudah berkolaborasi dengan beberapa negara di ASEAN dan Eropa. Sekretaris Jendral Asosiasi Industri Animasi Indonesia (Ainaki) Eka Chandra mengatakan, studio animasi di Indonesia mulai bertumbuh dan pihaknya pun banyak melakukan kolaborasi untuk membuat peluang yang lebih besar.

"Secara industri kita memang baru mulai," kata Eka kepada Antara dalam acara kolaborasi E-Motion Entertainment x Ainaki di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Eka mengatakan, dari data BPS dan Bekraf, pertumbuhan industri animasi lokal sekitar 10 persen. Ia mengungkapkan,Ainaki memiliki tugas banyak dengan pertumbuhan tersebut mengingat permintaan akan konten yang kian bertambah.

Eka mengatakan, sejak berdiri pada tahun 2004, Ainaki sudah memiliki 80 anggota yang terdiri dari studio, institusi pendidikan, profesional, dan mitra perusahaan. Ainaki juga memiliki katalog IP atau intellectual property lokal yang berjumlah lebih dari 70, bahkan IP yang diciptakan oleh anggota Ainaki menarik perhatian Disney Indonesia.

"Kami juga kerja sama dengan Disney Indonesia karena dia butuh buat konten kan, selain buat ide ceritanya mereka juga buat konten. Konten lokal itu sangat penting, Disney mulai lihat ada konten lokal yang harus dibangun," kata Eka.

Namun, yang menjadi kendala adalah dana dalam membuat IP. Menurut Eka, dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk membangun IP.

"Secara pengembangan IP, butuh biaya yang enggak kecil kalau animasi, kita masih dalam proses ke arah sana, dibantu pemerintah termasuk E-Motion Entertainment," jelas Eka.

Di samping itu, produksi film animasi tidak murah. Eka mencontohkan film Si Juki The Movie menelan dana sekira Rp9 miliar, lebih mahal dari film biasa.

"Makanya secara investasi pun tidak banyak investasi lokal yang ke sana," kata Eka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement