Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta Netflix menghadirkan biaya yang kompetitif alias tidak kemahalan. “Tentu berharap agar biayanya menjadi lebih kompetitif,” ujar Johnny dalam Kominfo Connect 2020 di Jakarta, Kamis.
Menurut Johnny, saat ini pasar Netlfix masih kemahalan, sehingga harga yang lebih kompetitif akan menjangkau daya beli yang lebih luas. Meski begitu, dia menyerahkan keputusan tersebut kepada perusahaan.
Baca Juga: Jadi Begini Alasan Netflix, Google dkk Belum Kena Pajak di Indonesia
“Tentu untuk menjangkau daya beli di Indonesia, pasar besar itu, keekonomian itu atau harga itu adalah keputusan perusahaan dengan seluruh pertimbangan. Tentu kita serahkan kepada perusahaan. Kalau ditanya kualitas yang baik, pasarnya yang besar, harganya kompetitif kan bagus,” kata dia.
Netflix memiliki empat paket berlangganan Netflix terdiri dari Ponsel (Rp49.000), Dasar (Rp109.000), Standar (Rp139.000), Premium (Rp169.000).
Sebagai perbandingan, paket berlangganan bulanan layanan video streaming Hooq berkisar Rp30.000 hingga Rp75.000. Sementara, layanan video streaming Viu membanderol Rp30.000 untuk langganan per bulan.