EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana untuk mengebor enam sumur eksplorasi pada tahun ini. Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi Abdul Mutalib Masdar menjelaskan pengeboran sumur eksplorasi ini diharapkan bisa menambah produksi perusahaan.
Abdul merinci pengeboran diantaranya akan dilakukan di Blok Blok North Sumatera Offshore (NSO) sebanyak dua sumur, Blok Nunukan dua sumur, Blok Angursi satu sumur, dan Blok Oses satu sumur. Adapun pengeboran di Blok Nunukan ditargetkan akan dilakukan pada Maret mendatang, sementara Blok NSO pada pertengahan tahun ini.
Namun, ia menjelaskan untuk bisa merealisasikan hal ini perusahaan perlu menyelesaikan persoalan ketersediaan rig. Ia mengakui kemarin perusahaan sempat terkendala ketersediaan rig untuk melakukan pengeboran.
"Kemarin cuman kendala karena tidak ada rig-nya saja. Kalau yang di Blok Nunukan itu sekarang sudah finish sudah ada (rig nya). Tinggal proses izin-nya saja. Kalau di NSO lagi pengadaan rig-nya," kata Abdul, Rabu (5/2).
Adapun, PHE pada tahun lalu terpaksa merevisi target investasi menjadi 366 juta dolar AS. Awalnya, anak usaha Pertamina tersebut menargetkan investasi di 2019 sebesar 445 juta dolar AS.
Perubahan target investasi lantaran perusahaan menghadapi kendala pengeboran sumur migas. Salah satunya terkait keterbatasan rig untuk pengeboran sumur.
Perusahaan pun harus mengubah rencana pengeboran sumur menjadi reparasi sumur atau kerja ulang pindah lapisan (KUPL) yang akhirnya berpengaruh pada capaian investasi tahun lalu.
Pada tahun ini, PHE menargetkan investasi migas sebesar 543 juta dolar AS atau Rp 7,6 triliun (kurs Rp 14.100 per dolar). Target tersebut lebih besar dibanding target tahun lalu sebesar 366 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,2 triliun.
Selain itu, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHE tahun ini juga menetapkan target produksi minyak siap jual atau lifting sebesar 84 ribu barel minyak per hari (bopd) dan 822 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas.