Selasa 18 Feb 2020 17:06 WIB

Bulog: Stok Beras tak Terpengaruh Pergantian Musim

Bulog memastikan stok beras mencukupi hingga Lebaran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Ketua Kwartir Nasional Pramuka Budi Waseso usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua Kwartir Nasional Pramuka Budi Waseso usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (18/2).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan ketersediaan beras jelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020 dalam posisi aman. Ia menerangkan stok beras masih banyak dan tidak terpengaruh dengan adanya pergantian musim.

"Jadi pada prinsipnya urusan yang Bulog aman ya, dijamin, bahkan kita masih lebih lebih, insya Allah untuk puasa lebaran nggak ada masalah," ujar Budi Waseso usai menghadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (18/2).

Baca Juga

Buwas, sapan akrabnya mengatakan, stok di Bulog saat ini mencapai 1,8 juta ton. Saat ini juga, Bulog sedang bersiap menyerap beras hasil panen di periode Maret-April 2020. Ia menargetkan minimal serapan beras sebanyak 1,7 juta ton.

"(Stok) 1,8 juta, nanti sebentar lagi Maret-April kita serap, prediksi kita penyerapan minimal 1,7 juta, berarti kalau sampai Maret April ada 1,5 juta, ditambah 1,7 juta berarti kan tiga juta lebih aman," ujarnnya.

Selain itu, Buwas juga mengungkap Bulog saat ini bersiap untuk mengeluarkan beras Bulog untuk program penyaluran beras sejahtera (rastra). Meski program rastra sempat dihentikan dan digantikan oleh bantuan penerima non tunai (BNPT), namun Presiden Joko Widodo menginstruksikan tetap melanjutkan program rastra.

"Tapi karena perintah Pak Presiden untuk menyerap padi bulog ke depan bisa maksimal maka beras bulog harus sudah dikeluarkan," ujar Buwas.

Dengan begitu, masyarakat penerima yang terdaftar di Kementerian Sosial tidak hanya menerima BPNT tetapi juga beras rastra.

Ia mengungkap, instruksi Presiden juga setidaknya ada 600 ribu ton yang dikeluarkan bulog untuk rastra. "Paling tidak 600 ribu ton harus bisa dikeluarkan, mengeluarkan itu harus mengikuti program pemerintah yaitu rastra, lalu rastra untuk percepatan oleh presiden paling tidak dalam dua bulan ini bisa 300 ribu ton," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement