EKBIS.CO, JAKARTA -- BCA Syariah menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 4,75 persen pada Februari 2020. Direktur Utama BCA Syariah, John Kosasih menyampaikan efeknya tidak instan dan kemungkinan baru akan terasa dalam beberapa bulan ke depan.
"Menurut saya dampaknya akan terasa di dua atau tiga bulan ke depan (menyusul penurunan 100 bps sebelumnya)," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (21/2).
John mengatakan suku bunga merupakan salah satu faktor untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan. Penurunan kali ini akan menjadi stimulus lanjutan. Namun demikian, langkah tersebut perlu tambahan.
Faktor lain yang berperan penting adalah kondisi perekonomian yang sedang terdampak Covid-19. Menurutnya, langkah ini harus disiasati bersama dengan mengajak industri untuk cari solusi.
"Pemerintah perlu mengajak asosiasi, praktisi dan perbankan untuk duduk bersama mencari solusi yang tepat dan efektif," katanya.
Pertumbuhan dan kondisi usaha perlu kembali dengan optimal sesegera mungkin. John meminta agar industri diberikan kemudahan dan keringanan, termasuk bagi perbankan untuk membiayai proyek-proyek tertentu.
Sektor tertentu bisa jadi bantalan selama sektor terimbas Covid-19 mengalami perlambatan. Kalau saat ini pariwisata kena dampak karena virus corona, maka penguatan bisa dilakukan di sektor lain.
"Seperti sektor perikanan perlu didorong, perkebunan sawit, kopi dan lainnya," katanya.
Kemudahan bisa dalam berbagai aspek, seperti perizinan, dokumentasi, kecepatan proses. Keringanan tersebut perlu diberikan agar mendorong pertumbuhan dunia usaha secara keseluruhan.
BCA Syariah sendiri menargetkan pertumbuhan bisnis di kisaran luas yakni sekitar 10-15 persen pada 2020. Meski sudah banyak tantangan di awal tahun tapi perusahaan tetap optimistis.