EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menunggu langkah yang akan diambil Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku otoritas terkait untuk ikut mendongkrak nilai tukar rupiah. Saat ini nilai tukar rupiah melemah.
"Bursa punya beberapa alat itu tentu harapannya alat bursa itu bisa dirumuskan," kata Menko Airlangga di kantornya di Jakarta, Jumat (28/2).
Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah disebabkan dampak virus corona yang mendorong ketidakpastian meningkat dan juga faktor-faktor di dalam negeri. Namun, Airlangga tidak membeberkan langkah yang akan diambil pemerintah agar rupiah tidak jatuh lebih dalam.
Ia menyebut rupiah mengalami normalisasi karena beberapa waktu lalu nilai tukar rupiah menguat yang lebih tinggi dibandingkan mata uang negara lain.
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (28/2) pagi melemah, seiring beralihnya investor ke aset investasi berisiko rendah atau safe haven karena khawatir dampak wabah virus corona baru atau Covid-19.
Pada pukul 10.02 WIB, rupiah bergerak melemah 65 poin atau 0,46 persen menjadi Rp 14.090 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.025 per dolar AS. "Sentimen kelihatannya masih belum membaik. Tekanan terhadap aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah virus corona di luar China, masih besar," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.