EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan menyambangi tempat beroperasinya produk persinyalan PT Len Industri dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka di Madiun pada Ahad (1/3). Sujan meninjau langsung sistem persinyalan Silsafe 4000 milik Len yang beroperasi di Stasiun Madiun, jalur ganda Lintas Selatan Jawa.
Sujan menyampaikan kekagumannya setelah melihat produk yang sudah memiliki level keamanan SIL 4 tersebut."Bagus dan produk yang istimewa," ujar Sujan dalam siaran pers yang diterima Republika, di Jakarta, Ahad (1/3).
Sujan juga mengundang Len dan Inka mengunjungi Banglades untuk membahas dan mengeksplorasi kemungkinan kerja sama transportasi kereta. Sujan membawa misi peningkatan kerja sama Indonesia dan Bangladesh dalam kunjungan ke Indonesia.
Sujan juga telah bertemu Menteri BUMN Erick Thohir dan Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono di Jakarta pada Jumat (28/2) serta berkunjung ke kantor PT Len Industri (Persero) di Bandung, Sabtu (29/2). Sujan ingin menjajaki kerja sama Indonesia dan Bangladesh lebih luas dan mendalam lagi untuk bidang bisnis maupun ekonomi.
"Khususnya dalam bidang pengembangan sistem transportasi perkeretaapian di Bangladesh," ucap Sujan.
Direktur Utama PT Len Zakky Gamal Yasin mengatakan, Len merupakan salah satu perusahaan transportasi kereta api yang saat ini menjadi pemimpin dalam bidang sistem pensinyalan kereta api, sistem gardu induk, sistem tenaga, sistem telekomunikasi, dan sistem SCADA di Indonesia.
"Para insinyur kami juga telah memiliki lisensi IRSE (Institution of Railway Signal Engineers) dan AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organisations)," ucap Zakky. Menurut Zakky, sebelumnya Indonesia dalam bidang perkeretaapian sudah menyuplai modifikasi sistem persinyalan kereta di Jalur Ishurdi-Joydepur oleh PT Len Industri dan ratusan gerbong kereta oleh PT Inka.
"Di level nasional, Len sendiri sudah memasang produknya di 219 stasiun, di sepanjang jalur 2.430 km di seluruh Indonesia selama 37 tahun terakhir," kata Zakky.
Bangladesh sejak 2009 melalui kepemimpinan PM Syekh Hasina memberikan prioritas utama untuk investasi di sektor transportasi kereta. Kini, mereka memiliki 259 lokomotif, 1.624 gerbong penumpang, serta 3.486 gerbong (wagon), dengan total panjang lintasan 2.955 km untuk melayani 43 distrik di Bangladesh.