EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, rasa panik merupakan hal yang wajar bagi masyarakat menyusul dua warga Indonesia yang positif corona. Kondisi ini membuat terjadinya aksi panic buying. Erick mengaku tidak bisa melarang masyarakat untuk tidak panik.
"Yang namanya panik ya panik itu natural lah. Kalau kita punya anak sakit panas pasti mau langsung cepat-cepat dibawa. Tapi, yang penting kita memberikan edukasi kepada masyarakat. Kita siap. Stoknya ada," ujar Erick saat meninjau gudang beras Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Erick ingin memberikan informasi kepada masyarakat secara transparan mengenai ketersediaan beras Bulog saat ini. Erick memastikan, secara data dan fakta, ketersediaan beras Bulog masih mencukupi. Erick mengatakan, stok beras Bulog saat ini hampir 1,65 juta ton beras. Masih akan ada tambahan dari panen raya pada April mendatang.
"Intinya itu bahwa masyarakat jelas, kondisi kita aman. Pemerintah hadir. Ada corona, kalau kita bersatu, tidak heboh-heboh. Ada jalan keluar. Sama juga Lebaran sudah dekat. Kita pastikan stoknya ada. Panen raya waktunya juga dekat. Kita akan seimbangkan," kata Erick menambahkan.
Erick melanjutkan, Direktur Utama Bulog Budi Waseso tengah berupaya memperbaiki distribusi. Erick tak ingin ada mafia beras yang merugikan petani dan masyarakat.
"Jangan sampai ketika rakyat butuh, harganya dimahalin. Ketika panen, harga dibanting, petani dimiskinkan. Kita mau juga mafia-mafia ini harus kita sadarkan," ucap Erick.
Erick menyebut pemerintah memiliki jalur distribusi yang kuat dan luas. Erick juga mendorong Bulog membuka jalur distribusi dengan kerja sama melalui supermarket dan minimarket. Tak hanya jalur offline, Erick menyebut Bulog juga telah memiliki jalur distribusi secara online yang memudahkan masyarakat membeli bahan pokok.
"Sekarang banyak online bisa jual beras, teknologi sudah berubah. Mohon itu saja. Bulog bekerja keras, kami di BUMN bekerja keras mendukung visi Bapak Presiden dan juga memsstikan kita hadir ketika masyarakat membutuhkan. Masyarakat jangan panik. Kita berusaha yang terbaik untuk bangsa," kata Erick.