Shanghai Fashion Week pada pekan ini telah mengumumkan bahwa komite akan tetap menyelenggarakan acara fesyen besar tahunan, namun ajang ini akan digelar secara daring, dengan bekerjasama dengan marketplace Alibaba Group’s (BABA.N) Tmall.
Pihak penyelenggara Shanghai Fashion Week sebelumnya terpaksa mengumumkan perubahan tanggal pagelaran yang seharusnya digelar pada Februari, akibat wabah virus corona di China.
Namun, komite Shanghai Fashion Week mengatakan pada hari Kamis (28/2) dalam sebuah pernyataan di akun resmi WeChat, bahwa acara tersebut akan berjalan sesuai rencana antara 24-30 Maret meskipun secara streaming.
Dikatakan saat ini mereka menerima aplikasi dari berbagai label dan berharap bahwa lebih dari 100 desainer dan label fesyen China pada akhirnya akan menampilkan desain Musim Gugur/Musim Dingin 2020 dan juga menggunakan streaming langsung untuk memasarkan produk mereka.
"Kami berharap bentuk baru ini akan memungkinkan para desainer untuk mencoba berbagai cara untuk menampilkan desain dan saluran yang berbeda untuk memasarkan dan menjual," kata Wakil Sekretaris Komite Shanghai Fashion Week Lu Xiaolei, dikutip dari Business of Fashion, Jumat.
Sebelum Shanghai Fashion Week, rumah mode asal Italia Giorgio Armani sudah lebih dulu menggelar pagelaran busana secara daring demi menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh pihak terkait akibat penyebaran virus corona.
Rumah mode legendaris itu membatalkan pertunjukan pada Ahad (23/2) jam 4 sore dan memilih menayangkan lewat internet demi keamanan para tamu setelah lebih dari 130 kasus virus corona merebak di Italia utara.
"Acara akan ditampilkan di balik pintu tertutup, karena perkembangan terbaru dari virus corona di Italia, disiarkan langsung di depan teatro [teater] kosong di situs web Armani, oleh karena itu tolong jangan menghadiri pertunjukan sore ini," kata rumah mode Armani dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah pertama kalinya rumah mode Armani yang berusia 45 tahun itu membatalkan pertunjukan karena masalah kesehatan masyarakat.