Sabtu 07 Mar 2020 09:08 WIB

Bulog Dapat Kuota Impor Gula Mentah 29 Ribu Ton

paling dekat bisa dari Thailand, Australia, atau India.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Gula impor menyerbu pasar Indonesia
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Gula impor menyerbu pasar Indonesia

EKBIS.CO,   JAKARTA -- Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah melakukan importasi gula mentah (raw sugar) untuk diolah menjadi gula kristal putih (GKP) yang dikonsumsi masyarakat. Lelang eksportir gula dari berbagai negara siap dibuka.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Bachtiar mengatakan, kuota yang baru diberikan pemerintah sebanyak 29.759 ton raw sugar. Kuota itu diberikan berdasarkan keputusan rapat koordinasi terbatas level Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (6/3).

"Kami akan langsung umumkan (untuk lelang) hari ini. Impor paling dekat bisa dari Thailand, Australia, atau India," kata Bachtiar saat ditemui usai rapat.

Dia menjelaskan, importasi raw sugar dilakukan Bulog untuk kebutuhan bulan Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri. Diharapkan proses lelang bisa dilakukan dalam waktu cepat agar importasi bisa segera dilakukan. Bahkan, kata dia, kalau bisa pasokan dapat masuk sebelum Puasa agar kegiatan stabilisasi harga bisa lebih kuat.

Bachtiar menambahkan, kuota impor yang diberikan kepada Bulog masih bisa ditambah oleh pemerintah. Pemerintah akan memantau kebutuhan dalam negeri sekaligus potensi kekurangan produksi lokal agar waktu dan volume impor bisa dilakukan dengan tepat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, bahwa Kemendag telah menerbitkan izin impor gula mentah yang digunakan sebagai bahan baku GKP sebanyak 438.802 ton. Izin tersebut dikeluarkan untuk mmenuhi kebutuhan gula hingga bulan Mei mendatang.

Agus mengatakan, di saat situasi seperti sekarang, pemerintah harus memastikan betul kebutuhan pokok penting di dalam negeri. Karena itu, Kemendag telah mengeluarkan berbagai Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk beberapa komoditas yang memerlukan adanya tambahan pasokan.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement