EKBIS.CO, JAKARTA -- Platform e-commerce, Bukalapak melakukan optimalisasi fungsi 1,5 juta warung yang menjadi Mitra Bukalapak di 189 kota/kabupaten untuk memperluas layanan transaksi virtual. Layanan itu di antaranya, fasilitas kirim uang, pembayaran Samsat onine nasional secara langsung, hingga tabungan emas.
Chief Executive Officer Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengatakan, memasuki dekade kedua ini, Bukalapak memang fokus untuk mengoptimalisasi potensi UMKM yang berada di setiap daerah.
"Warung sebagai salah satu tempat masyarakat dalam beraktivitas ekonomi, punya potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi," kata Rachmat dalam Siaran Pers diterima Republika.co.id, Senin (9/3).
Pada fitur Kirim Uang yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan 1,5 juta warung Mitra Bukalapak sebagai ATM untuk mengirimkan uang tanpa harus memiliki rekening.
Kemudian, untuk fitur investasi, melalui produk Tabungan Emas yang bekerja sama dengan Pegadaian, masyarakat dapat berinvestasi emas mulai dari harga yang sangat terjangkau yaitu senilai Rp 10.000 di warung Mitra Bukalapak terdekat dengan aman dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu terdapat pula layanan pengisian pulsa, voucher gim, voucher listrik, serta layanan pembayaran pajak motor. "Kami sangat antusias untuk memperkenalkan produk virtual terbaru ini di masyarakat. Dapat dibayangkan, kini warung tradisional bisa membantu masyarakat dalam berinvestasi, mengirim uang, membayar kebutuhan sehari-hari, bahkan pajak kendaraan bermotor," ujarnya.
Ia mengatakan, Peluncuran berbagai layanan transaksi produk virtual di warung Mitra Bukalapak memperkuat warung sebagai pilar ekonomi daerah yang krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga resistensi terhadap gejolak perdagangan global.
Sejak 2016 lalu, lanjut Rachmat, Bukalapak sudah konsisten memberdayakan warung tradisional melalui aplikasi Mitra Bukalapak untuk meningkatkan kesejahtetaan pemilik warung dan meningkatkan kesanggupan bersaing dengan ritel modern.
Menurutnya, dengan tersedianya berbagai layanan produk virtual, Mitra Bukalapak menjadi warung dengan produk virtual terlengkap dan menjadi titik sentuh layanan perbankan. Terutama, bagi masyarakat yang selama ini belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Rachmat menyebut, menurut data Euromonitor International tahun 2018, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina berbelanja di toko kelontong. Dari nilai pasar ritel senilai Rp 7,5 juta triliun, sebanyak Rp 6,85 juta triliun atau sekitar 92 persen diantaranya merupakan transaksi di warung kelontong.
"Karena itu, dengan tersedianya berbagai produk virtual di warung, Bukalapak melihat potensi warung untuk mempercepat realisasi masyarakat inklusif di Indonesia," tuturnya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengapresiasi langkah itu. Menurut dia, warung akan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. Oleh karenanya, pemberdayaan warung lewat peningkatan kapasitas bisnis dan daya saing individu menjadi langkah penting.