EKBIS.CO, ASAHAN -- Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 terus berjalan dan ditargerkan rampung pada 2023 mendatang. Rencananya, PLTA ini akan berkapasitas 174 MW dan merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Selain meningkatkan bauran energi baru terbarukan juga nantinya akan menambah pasokan listrik di Sistem 275 kV Sumatera. Menurut Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangunan Pembangkit 6 (Muppkitsum6) Agil Darmawan, PLTA yang terletak di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir ini mengunakan sistem run-of-river.
PLAT mengalirkan air dari sungai Asahan ke turbin air melalui terowongan yang sedang dibangun. "Pembangunan PLTA Asahan 3 telah dimulai pada tanggal 28 Maret 2019, hingga saat ini progres pembangunan mencapai 5,11 persen," ungkapnya saat meninjau PLTA Asahan 3, Senin (9/3).
Agil menyampaikan, dalam masa pembangunan pembangkit ini PLN bekerja sama dengan Shimizu Corp dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Joint Operation (SAJO) yang nantinya direncanakan beroperasi pada tahun 2023. Kemudian, listrik yang dihasilkan PLTA Asahan 3 ini nantinya akan disalurkan untuk memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera bagian Utara melalui Gardu Induk 275 kV Simangkuk.
"Serta meningkatkan bauran energi baru terbarukan sebesar 3,3 persen sehingga dapat meminimalisir penggunaan pembangkit berbahan bakar fosil. Dengan demikian peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang dengan pasokan yang andal," jelasnya.
Lebih lanjut, menjelaskan, sistem pengoperasian PLTA Asahan 3 ini dengan mengalihkan aliran air Sungai dan akan melewati terowongan sepanjang 8 km hingga ke Powerhouse serta memutar 2 (dua) unit turbine dengan tipe Vertical-shaft Francis.
Maka diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara sekitar Rp. 72/kWh. "Serta berpotensi dalam menambah jumlah pelanggan rumah tangga setara 241.000 sambungan rumah. Dengan perhitungan pelanggan 900 VA," terang Agil.
Sambung Agil, Kapasitas bauran energi Sumatera bagian utara untuk Pembangkit EBT sampai dengan 2023 adalah sebesar 33,7 persen. Dengan beroperasinya PLTA Asahan 3, maka kapasitas bauran energi untuk pembangkit EBT akan meningkat menjadi 35,6 persen.
Selain itu, hingga akhir Februari 2020, pembangkit ini telah menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 800 orang. Selain itu, sejak tahun 2012 hingga tahun 2019, PLN juga turut aktif menjalankan tanggungjawabnya baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
"Dengan menjalankan berbagai program CSR seperti Budidaya Air tawar. Penyediaan bus sekolah serta program-program lain yang menunjang kegiatan masyarakat sekitar PLTA Asahan 3," tutupnya. (Ali Mansur).