EKBIS.CO, MEDAN -- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 di Desa Batu Mamak Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), yang ditargetkan beroperasi 2023 akan menghasilkan pasokan listrik hingga 174 Mega Watt (87x2 MW). Pasokan listrik tersebut difungsikan untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir.
Manajer PLTA Asahan 3 Agil Darmawan diwakili Asisten Manajer Rahadi, didampingi Bidang Komunikasi PLN UIP Kitsum Fauzi Damanik di Kabupaten Asahan, Senin (9/3) lalu, menyebutkan pasokan tenaga listrik yang andal dan stabil akan meningkatkan perputaran roda perekonomian daerah yang selama ini hanya mengandalkan sektor perkebunan.
"PLTA Asahan itu akan dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Asahan berupa pajak penggunaan PLTA Asahan yang nilainya dapat mencapai Rp 110, 76 miliar per tahun," ujarnya.
Ia juga mengatakan keberadaan PLTA Asahan akan meningkatkan bauran energi pembangkit EBT sebesar 33 persen sehingga dapat mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Dengan beroperasi PLTA Asahan itu, akan dapat menurunkan BPP Sumatera Bagian Utara sekitar Rp 72 per kWh dari Rp 1.500 per kWh sehingga terdapat potensi penghematan sebesar Rp 1,9 triliun per tahun. "Dengan beroperasinya PLTA Asahan maka berpotensi untuk penambahan pelanggan rumah tangga sebesar 241 ribu rumah (asumsi penggunaan 900 VA)," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan PLTA Asahan hingga kini masih terus berjalan dan progres pengerjaan sudah mencapai lima persen. PLTA Asahan diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 5 triliun dari PMA asal Jepang. "PLTA Asahan 3 ditargetkan akan selesai penggerjaannya pada Maret 2023," katanya.