Kamis 12 Mar 2020 16:53 WIB

JK Harap Ekonomi Syariah tak Rumit

Jika ingin berkembang, JK sarankan ekonomi syariah tak rumit..

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil

Ekonomi syariah (ilustrasi)(Islamitijara.com) (FOTO : Islamitijara.com)

Ekonomi syariah (ilustrasi)(Islamitijara.com) (FOTO : Islamitijara.com)

inline

EKBIS.CO, JAKARTA-- Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Jusuf Kalla menekankan agar pengembangan konsep ekonomi syariah lebih efisien dan tidak rumit. JK menerangkan, dengan begitu ekonomi syariah bisa menjadi pilihan baru masyarakat selain ekonomi konvensional yang sudah ada sebelumnya.

Itu disampaikan JK usai rapat dengan Ketua Umum IAEI yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan juga Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang juga Ketua Dewan Penasehat IAEI di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (12/3).

Baca Juga

"Pendek saja, suatu sistem yang baru, atau soal apa, harus lebih baik dari sistem yang lain, jadi ekonomi (syariah) harus lebih efisien, jadi gimana membawa ekonomi Islam sistem ini, jangan rumit," ujar JK.

JK mengatakan, sebab jika konsep ekonomi syariah lebih rumit, maka konsekuensinya keberadaannya hanya sebagai formalitas. Selain itu, JK menilai, ekonomi syariah juga harus menerapkan konsep yang adil. 

"Jadi bukan hanya ekonomi Islam formalitasnya  tapi juga harus lebih efisien dan lebih adil, itu aja yamg harus kita laksanakan," ujar JK.

Sebelumnya, Menteri Keuangan selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Sri Mulyani mengungkap keinginan untuk membumikan ekonomi syariah kepada masyarakat secara lebih luas. Ia mengatakan keinginan menyosialisasikan konsep ekonomi syariah bukan sesuatu yang ekslusif dan rumit. 

Menurutnya, seperti halnya konsep ekonomi konvensional, ekonomi syariah terdiri dari produk keuangan, perbankan, asuransi, pasar modal. Sehingga bisa dijadikan pilihan alternatif kepada masyarakat. Karena itu, masyarakat diharapkan lebih familiar terhadap ekonomi syariah.

"Instrumen syariah bukan sesuatu yang eksklusif yang ruwet yang kita nggak ngerti, tapi sebenarnya sama saja pilihannya seperti anda mau naruh uangnya di bank ataukah anda mau beli surat berharga atau beli saham, tapi dia sama," ujar Sri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement