Senin 16 Mar 2020 13:32 WIB

Utang Luar Negeri Indonesia Melambat

Posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 410,8 miliar dolar AS.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Warga beraktivitas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (15/3). Posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 410,8 miliar dolar AS.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (15/3). Posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 410,8 miliar dolar AS.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merilis posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2020 yang tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 410,8 miliar dolar AS.

ULN terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 207,8 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 203,0 miliar dolar AS. ULN Indonesia tersebut tumbuh 7,5 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,7 persen (yoy).

Baca Juga

"Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan ULN swasta," katanya dalam siaran pers, Senin (16/3).

ULN swasta tumbuh lebih rendah dari bulan sebelumnya. Pada Januari 2020, ULN swasta tumbuh 5,8 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,5 persen (yoy). Ini dipengaruhi oleh perlambatan ULN lembaga keuangan.

Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan. Pangsa ULN pada keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77,3 persen.

ULN pemerintah tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 204,9 miliar dolar AS atau tumbuh 9,5 persen (yoy).

Perkembangan ULN pemerintah didominasi oleh arus dana investor nonresiden di pasar Surat Berharga Nasional (SBN), termasuk dari penerbitan obligasi global dalam mata uang dolar AS dan Euro. Penerbitan obligasi global merupakan bagian dari strategi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil dan persepsi positif yang kuat dari investor pada awal tahun.

Posisi obligasi global pada Januari 2020 meningkat sebesar 2,7 miliar dolar AS atau tumbuh 8,1 persen (yoy).Sementara itu, posisi SBN domestik meningkat sebesar 2,4 miliar dolar AS atau tumbuh 21,9 persen (yoy).

Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan pada beberapa sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,5 persen dari total ULN pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,3 persen), sektor konstruksi (16,2 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,9 persen), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6 persen).

Struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Januari 2020 sebesar 36,0 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya.

Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,3 persen dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement